Peristiwa ini juga menimbulkan ketegangan dan ketidakstabilan dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang, yang baru dapat pulih beberapa tahun kemudian.
- Peristiwa Malari menyebabkan perubahan dan pergantian beberapa pejabat dan lembaga penting di pemerintahan Orde Baru. Soeharto memberhentikan Soemitro sebagai Pangkopkamtib dan langsung mengambil alih jabatan itu.
Dia juga membubarkan lembaga Aspri, yang dianggap sebagai sumber masalah dan konflik.
Sementara itu, Ali Moertopo menggantikan Sutopo Juwono sebagai Kepala Bakin, dan Yoga Sugama menggantikan Ali Moertopo sebagai Kepala CSIS.
- Peristiwa Malari menimbulkan trauma dan luka bagi para korban dan keluarganya, baik yang tewas, luka-luka, maupun ditangkap.
Banyak dari mereka yang mengalami penyiksaan, penganiayaan, dan pelanggaran hak asasi manusia selama proses penangkapan, penahanan, dan pengadilan.
Beberapa dari mereka juga mengalami diskriminasi, intimidasi, dan marginalisasi setelah dibebaskan atau dibuang.
- Peristiwa Malari melahirkan beberapa tokoh dan pahlawan yang berani dan gigih dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan.
Beberapa di antaranya adalah Hariman Siregar, Adnan Buyung Nasution, Sjahrir, Rahman Tolleng, dan lain-lain.
Mereka menjadi inspirasi dan teladan bagi generasi-generasi berikutnya dalam berjuang untuk Indonesia yang lebih baik.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR