Intisari-Online.com -Pada suatu pagi yang tenang, langit di atas Pearl Harbour tiba-tiba dipenuhi oleh sayap-sayap pesawat Jepang.
Dalam sekejap, pangkalan angkatan laut AS di Hawaii itu berubah menjadi lautan api dan asap. Ribuan nyawa melayang dan puluhan kapal perang hancur.
Mengapa peristiwa pengeboman Pearl Harbour terjadi? Apa yang mendorong Jepang untuk melakukan serangan mendadak yang mengubah sejarah dunia?
Artikel ini akan mengungkap latar belakang, tujuan, dan akibat dari serangan Jepang ke Pearl Harbour.
Anda akan mengetahui bagaimana kebijakan luar negeri AS, ambisi Jepang, dan aliansi Blok Poros memicu peristiwa yang mengejutkan itu.
Kronologi Jepang Melancarkan Serangan ke Pearl Harbor
Amerika Serikat membuat Jepang merasa terganggu dengan kebijakan luar negerinya di Pasifik sejak akhir 1930-an.
Melansir Kompas.com, hubungan antara kedua negara semakin tegang ketika AS memutuskan perjanjian perdagangan dengan Jepang.
Jepang, yang sudah menguasai Indochina, menjalin aliansi dengan Blok Poros (Jerman dan Italia).
Pada awal 1940, AS menempatkan Angkatan Lautnya di Pearl Harbor, yang berada di Pulau Oahu, Hawaii.
Baca Juga: Dampak Perang Dunia II Terhadap Indonesia, Benarkah Indonesia Merdeka Karena Ini?
AS terus meningkatkan jumlah kapalnya di Pearl Harbor sampai menjadi basis utamanya di Pasifik.
Pada 7 Desember 1941, ratusan pesawat Jepang secara tiba-tiba menyerbu Pangkalan Angkatan Laut AS di Pearl Harbor.
Serangan yang dilaksanakan dengan cepat itu menewaskan 2.402 orang AS dan melukai 1.282 orang lainnya.
Tak hanya itu, akibat dari pengeboman Pangkalan Angkatan Laut AS di Pearl Harbor oleh militer Jepang adalah rusaknya puluhan kapal perang dan ratusan pesawat AS.
Peristiwa ini membuat AS murka dan mengumumkan perang melawan Jepang pada 8 Desember 1941. Hal ini secara otomatis membuat AS bergabung dengan Blok Sekutu.
Alasan Jepang Menyerang Pearl Harbour
Tujuan dari serangan itu adalah sebagai langkah pencegahan Jepang agar armada Pasifik AS tidak mengambil tindakan militer terhadap Kekaisaran Jepang.
Pemimpin Jepang tidak ingin Amerika Serikat mengganggu aksinya dalam perang di Asia Pasifik.
Sebab, pada Perang Dunia II, pemerintah Jepang memiliki misi untuk mengusir negara-negara Eropa di Asia agar dapat mengambil alih koloni mereka.
Selain itu, dengan merusak Pearl Harbor, maka Jepang akan dapat dengan lebih leluasa mengalahkan Sekutu, yaitu Inggris, Belanda, Perancis, dan lain-lain.
Di samping itu, tindakan Jepang ini juga didukung oleh negara poros, yaitu Jerman dan Italia.
Pada 11 Desember 1941 Jerman dan Italia menyatakan perang kepada AS untuk menghargai kesepakatan mereka di bawah Pakta Tripartit bersama Jepang.
Salah satu sasarannya adalah untuk menghalangi intervensi AS dalam setiap pertikaian yang melibatkan tiga negara itu.
Penutup
Serangan Jepang ke Pearl Harbour adalah salah satu peristiwa paling penting dalam Perang Dunia II.
Serangan itu memicu masuknya AS ke dalam perang dan memperkuat Blok Sekutusekaligus menunjukkan betapa berbahayanya perang dan betapa pentingnya perdamaian.
Semoga dengan mengetahui mengapa peristiwa pengeboman Pearl Harbour terjadi, kita dapat belajar dari sejarah dan menghindari konflik yang dapat merugikan semua pihak.
Baca Juga: Bagaimanakah Dampak Perang Dunia II terhadap Indonesia? Yuk Simak!