Dampak Perang Dunia II Terhadap Indonesia, Benarkah Indonesia Merdeka Karena Ini?

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Perang Dunia II punya dampak yang begitu besar bagi Indonesia. Terutama setelah Jepang menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour.
Perang Dunia II punya dampak yang begitu besar bagi Indonesia. Terutama setelah Jepang menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour.

Perang Dunia II punya dampak yang begitu besar bagi Indonesia. Terutama setelah Jepang menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour.

Intisari-Online.com -Soal sejarah kelas XI halaman 85:

"Bagaimanakah dampak Perang Dunia II terhadap Indonesia?"

Pembahasan dan jawaban

Dampak Perang Dunia II terhadap Indonesia yang paling berpengaruh adalah momen-momen setelah Jepang menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour.

Indonesia yang awalnya dikuasai oleh Belanda beralih dikuasai oleh militer Jepang, sejak 8 Maret 1942.

Tak hanya itu, berikut dampak lain Perang Dunia II bagi Indonesia di berbagai bidang:

1. Dampak Perang Dunia II bagi Indonesia di Bidang Sosial

Eksploitasi ekonomi dan sumber daya manusia yang dilakukan Jepang berdampak pada kehidupan sosial.

Penyerahan wajib padi kepada pemerintah mengakibatkan terjadinya kemiskinan bagi petani.

Besarnya setoran padi yang ditetapkan Jepang sering tidak terpenuhi.

Hal ini karena jumlah yang ditetapkan tinggi dan merosotnya produksi padi.

Hasil produiksi sebagian diguankan untuk mencukupi kebutuhan pangan dan sebagian lainnya dijual untuk membeli kebutuhan hidup lainnya.

Penggunaan sumber daya manusia untuk dijadikan romusha juga menimbulkan dampak sosial pada masyarakat Indonesia akibat perlakukan yang tak manusiawi

2. Dampak Perang Dunia II bagi Indonesia di Bidang Ekonomi

Pada zaman Jepang, terjadi berbagai perubahan yang menjadikan bangsa Indonesia lebih sengasara, terlebih secara ekonomi.

Politik penjajahan Jepang di Indonesia bertujuan untuk mengeksploitasi sumber daya alam dan mendapatkan sumber daya manusia untuk kepentingan Perang Asia Timur Raya.

Sehingga dalam bidang ekonomi, pemerintahan Jepang mengeluarkan surat keputusan yang mengatur distribusi barang yang dibutuhkan dalam perang.

Barang-barang tersebut seperti besi, tembaga, kuningan, dan lainnya.

Pemerintahan Jepang juga mewajibkan petani di pedesaan Jawa untuk menyerahkan padi, dengan harga gabah dan beras yang juga ditetapkan.

Pemerintah pendudukan Jepang juga memanfaatkan sumber daya manusia Indonesia untuk keperluan Perang Asia Timur Raya.

Masyarakat di pedeesaan Jawa dijadikan tenaga kerja paksa atau romusha.

Mereka dipaksa untuk membangun bangunan yang berkaitan dengan keperluan perang, seperti membuat benteng pertahanan atau lubang pertahanan, jembatan, pelabuhan, dan gudang menyimpan bahan makanan.

3. Dampak Perang Dunia II bagi Indonesia di Bidang Budaya

Dalam bidang kebudayaan, Jepang ingin menghapus pengaruh budaya barat yang ada di Indonesia dan memasukkan budaya Jepang.

Pada April 1942 Jepang mengeluarkan peraturan kepegawaian yang baru.

Penduduk diwajibkan untuk memasang bendera Jepang pada hari besar Jepang.

Pada setiap upacara kenegaraan dikumandangkan lagu kebangsaan Jepang dan bahasa Jepang diajarkan di sekolah-sekolah.

Tak hanya itu, bahkan Jepang memerintahkan masyarakat untuk menggunakan sistem penanggalan Jepang di Indonesia.

4. Dampak Perang Dunia II bagi Indonesia di Bidang Politik

Ketika tentara Jepang mendapatkan kekalahan dalam Perang Pasifik, Jepang segera memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia.

Tujuannya agar Indonesia tidak menggunakan kesempatan ini untuk melawan Jepang.

Jika Indonesia menggunakan kesempatan untuk melawan Jepang, maka negara tersebut akan menghadapi dua front sekaligus yaitu Sekutu dan Indonesia.

Sehingga Jepang membentuk BPUPKI yang bertugas untuk merumuskan dasar negara dan menyusun UUD.

Dua hal tersebut menjadi syarat bagi suatu negara.

Belum sampai terlaksana penyelenggaraan kemerdekaan, Jepang sudah menyerah kepada Sekutu.

Ini membuat janji Jepang untuk memberikan kemerdekaan tidak terwujud.

Pada 17 Agustus 1945 terjadi kekosongan keuasaan, bangsa Indonesia menggunakan kesempatan itu untuk memproklamasikan kemerdekaannya.

Artikel Terkait