Intisari-online.com - Sri Susuhunan Paku Buwono XI, raja Kasunanan Surakarta yang berkuasa pada tahun 1939-1945.
Ia adalah raja yang menjalani masa sulit, yaitu bersamaan dengan pecahnya Perang Dunia Kedua dan peralihan pemerintah penjajahan dari Belanda ke Jepang.
Lalu, bagaimana sikap dan peran Paku Buwono XI dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Kerajaan Mataram Islam di tengah situasi yang penuh gejolak?
Biografi Paku Buwono XI
Nama aslinya adalah Raden Mas Ontoseno, merupakan putra tertua Paku Buwono X dari istri selir KRAy. Mandayaretna.
Ia lahir pada Senin Kliwon, 1 Februari 1886, dan setelah dewasa bergelar KGPH. Hangabehi.
Ia naik takhta sebagai Paku Buwono XI pada tanggal 26 April 1939. Pengangkatan KGPH.
Hangabehi menjadi Paku Buwono XI tidak lepas dari konflik.
Pasalnya, Paku Buwono X cenderung lebih memilih KGPH. Kusumayuda (GRM. Abimanyu), adik Hangabehi, untuk menggantikannya.
Apalagi di mata Pemerintah Hindia Belanda, Kusumayuda dianggap merupakan bangsawan Jawa yang berkepribadian kuat, mandiri, serta tertarik pada persoalan keuangan dan administrasi keraton.
Di sisi lain, posisi Hangabehi juga sangat kuat, terutama dukungan mayoritas elite keraton yang anti-Belanda.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR