Intisari-online.com -Ibu Tien Soeharto, yang bernama lengkap Raden Ayu Siti Hartinah, adalah sosok wanita yang lemah lembut.
Beliau setia mendampingi suaminya selama menjabat sebagai pemimpin Indonesia.
Selain itu ia juga dikenal sebagai simbol ibu bagi bangsa Indonesia karena kiprahnya di bidang sosial dan kesejahteraan.
Namun, tahukah Anda bahwa Ibu Tien Soeharto juga memiliki darah biru dari salah satu dinasti kerajaan di Jawa?
Ia merupakan canggah atau cucu dari Mangkunagara III, raja yang ketiga di Kadipaten Mangkunegaran.
Mangkunagara III lahir pada tanggal 16 Januari 1803 dengan nama Bandara Raden Mas Sarengat.
Ia adalah anak dari Kanjeng Pangeran Aria Natakusuma dan Raden Ayu Hatmanti Hatmohoedojo, putri pertama dari Mangkunagara II dari permaisuri.
Mangkunagara III memerintah Kadipaten Mangkunegaran dari tahun 1835 hingga 1853.
Ia dikenal sebagai raja yang berjiwa seni dan budaya.
Kemudian memiliki ketertarikan yang besar terhadap pewayangan dan pedalangan.
Bahkanjuga mengembangkan kesenian tari dan karawitan di Mangkunegaran.
Baca Juga: Kisah Lolosnya Ibu Tien Soeharto dari Peristiwa Pemboman di Istana Merdeka
Ibu Tien Soeharto mewarisi darah kerajaan dari garis ibunya. Ia lahir pada tanggal 23 Agustus 1923 di Desa Jaten, Surakarta.
Ia merupakan anak kedua dari KPH Soemoharjomo dan Raden Ayu Hatmanti Hatmohoedojo.
Ia juga merupakan canggah Mangkunagara III dari garis ibu.
Ibu Tien Soeharto tidak hanya terkenal sebagai ibu negara yang setia menemani suaminya selama 32 tahun memimpin Indonesia di masa Orde Baru.
Ia juga memiliki peran dan kontribusi yang besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Ia merupakan salah satu pelopor Laskar Putri Indonesia, sebuah organisasi perempuan yang terlibat dalam membantu laskar gerilyawan melawan penjajah Belanda dan sekutu.
Ia bergabung dengan laskar dan membantu perjuangan para gerilyawan memperjuangkan kemerdekaan tahun 1945-1949.
Ibu Tien Soeharto juga berpengaruh dalam pelarangan poligami bagi pejabat di Indonesia.
Sebagai penggerak Kongres Wanita Indonesia, ia mendesak perlunya larangan poligami yang akhirnya keluar dalam wujud Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1983.
Peraturan yang tegas melarang PNS untuk berpoligami dan juga UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
Dari artikel ini, kita dapat melihat bahwa Ibu Tien Soeharto adalah sosok wanita yang memiliki jejak keturunan kerajaan yang berpengaruh dalam sejarah Indonesia.
Baca Juga: Punya Paras Tampan, Soeharto Ternyata Payah Urusan Asmara, Mati Kutu Di Depan Sosok Ini
Ia adalah wanita kerajaan yang menjadi ibu negara dan pejuang kemerdekaan.
Selain itu Ibu Tien Soeharto terkenal memiliki banyak kisah menarik yang tercatat dalam sejarah.
Termasuk salah satunya pertemuannya dengan Ratu Elizabeth II yang menyaksikan pembuatan kue putu.