Tujuan berpikir diakronis adalah untuk mengajarkan cara berpikir secara kronologis yang teratur dan berurutan.
Dalam konsep berpikir diakronis terdapat beberapa ciri, di antaranya:
- Mengurai pembahasan pada satu peristiwa
- Mengkaji masa peristiwa yang satu dengan yang lain
- Terdapat konsep perbandingan
- Bersifat vertikal
- Cakupan kajian luas
- Lebih menekankan proses durasi
Contoh konsep berpikir diakronis
Menurut situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, penerapan berpikir diakronis merupakan cara berpikir khas sejarah dengan memanjang dalam waktu dan mementingkan proses terjadinya sebuah peristiwa.
Misalnya dalam materi demokrasi liberal 1950-1959 yang dapat diuraikan memanjang dengan menguraikan secara kronologis pembentukan pemerintahan demokrasi liberal hingga adanya Dekrit Preside 5 Juli 1959.
Dalam catatan sejarah, antara 1950-1959 terjadi tujuh kali pergantian kabinet, yaitu:
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR