Penjelasan Pengertian Konsep Kronologi, Sinkronik, dan Diakronik dalam Sejarah

Ade S

Editor

Ilustrasi. Artikel ini akan jelaskan pengertian konsep kronologi, sinkronik, dan diakronik dalam sejarah. Ketahui juga ciri-ciri dan contoh dari masing-masing konsep tersebut.
Ilustrasi. Artikel ini akan jelaskan pengertian konsep kronologi, sinkronik, dan diakronik dalam sejarah. Ketahui juga ciri-ciri dan contoh dari masing-masing konsep tersebut.

Intisari-Online.com -Sejarah adalah ilmu yang menarik dan bermanfaat, karena dapat menghubungkan masa lalu dengan masa kini dan masa depan.

Namun, untuk mempelajari sejarah dengan baik, Anda perlu mengetahui beberapa konsep penting, yaitu kronologi, sinkronik, dan diakronik.

Artikel ini akan jelaskan pengertian konsep kronologi, sinkronik, dan diakronik dalam sejarah.

Dengan begitu, Anda akan lebih mudah memahami dan menikmati sejarah.

Pengertian Kronologi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kronologi adalah urutan waktu dari berbagai kejadian atau peristiwa.

Dalam sejarah, kronologi berarti penentuan urutan waktu suatu kejadian di masa lampau.

Encyclopaedia Britannica, seperti dilansir dariKompas.com,menjelaskan bahwa kronologi (chronology) dalam sejarah, adalah sistem penanggalan.

Kronologi membantu sejarah menjadi lebih mudah dipahami dan dipelajari, karena kejadian-kejadian sudah diurutkan, sehingga membentuk satu kesatuan utuh.

Pengertian Sinkronik

Kata ‘sinkronik’ dalam KBBI berasal dari kata ‘sinkronis’, yang artinya berkaitan dengan peristiwa dalam suatu masa terbatas.

Baca Juga: Penjelasan Bahwa Peristiwa Sejarah Bersifat Unik, Gegara Perbedaan Ini

Dalam sejarah, sinkronik adalah aktivitas pembelajaran peristiwa sejarah di masa tertentu secara lebih mendalam.

Situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan bahwa sinkronik berasal dari bahasa Yunani, yaitu syn yang artinya dengan, dan chronoss yang artinya waktu.

Dalam sejarah, sinkronik lebih menekankan pada batasan atau kelompok waktu tertentu.

Melansir Sonora.id, ciri-ciri konsep berpikir sinkronik dalam mempelajari sejarah adalah mengkaji peristiwa sejarah di masa tertentu, menitikberatkan pada pola, kajian, dan karakter, tidak melakukan perbandingan, kajian lebih sempit, sangat sistematis, dan mendalam.

Pengertian Diakronik

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan diakronis sebagai berkenaan dengan pendekatan bahasa dengan melihat perkembangan sepanjang waktu atau bersifat historis.

Diakronik berasal dari bahasa latin yaitu "Dia" yang artinya melalui atau melampaui dan "Chronicus" yang berati waktu.

Dalam buku Historiografi Barat (2014) karya Wahyu Iryana, diakronik adalah memanjang dalam waktu tetap menyempit dalam ruang.

Berpikir diakronik adalah berpikir kronologis atau urutan. Kronologis adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan kejadian.

Menuerut kompas.com, kronologis dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekontruksis kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu secara tepat.

Kronologis juga dapat membantu untuk membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait peristiwa.

Baca Juga: Mengapa Kajian Sejarah Selalu Berkaitan Dengan Dimensi Ruang dan Waktu?

Sejarah adalah ilmu diakronik yang mementingkan proses. Sejarawan atau ahli sejarah akan menggunakan pendekatan diakronik saat berbicara sejarah.

Karena melalui pendekatan itu, sejarah berupaya mengalisis evolusi atau perubahan sesuatu dari waktu ke waktu.

Sehingga memungkinkan sejarawan untuk mendalilkan mengapa keadaan tertentu lahir dari keadaan sebelumnya atau mengapa keadaan tertentu berkembang atau berkelanjutan.

Contohnya belajar mengenai Proklamasi Kemerdekaan bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945. Di mana dengan menelusuri perjuanga bangsa Indonesia pada masa penjajahan di abad ke-17.

Jadi cara berpikir diakronis sangat mementingkan proses terjadinya sebuah peristiwa.

Demikianlah penjelasan pengertian konsep kronologi, sinkronik, dan diakronik dalam sejarah. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang sejarah.

Baca Juga: Perbedaan Isi Rumusan Dasar Negara Dalam Sejarah Perumusan Pancasila

Artikel Terkait