Peristiwa Bom Atom Nagasaki Meskipun Jerman sudah kalah oleh sekutu, Jepang masih bertahan untuk mempertahankan wilayah Pasifik.
Menurut History1, kondisi terdesak membuat pasukan Jepang lebih ganas dan berhasil mengalahkan pasukan sekutu.
Sekutu memberikan peringatan dan ancaman kepada Jepang melalui Deklarasi Postdam untuk menyerah atau menghadapi bencana yang besar dan cepat.
Jepang tidak menghiraukan ultimatum itu, sehingga AS menjatuhkan bom atom “Little Boy” di Hiroshima.
Namun, kehancuran Hiroshima tidak membuat militer Jepang menyerah. AS pun menjatuhkan bom kedua di Kota Nagasaki.
“Fat Man” dibawa oleh pesawat B-29 bernama Bockscar yang dipimpin oleh Mayor Charles W Sweeney.
Bom berbahan plutonium seberat 10.000 pon itu terbang dari Pulau Tinian, Kepulauan Mariana menuju Kota Kokura, tempat produksi senjata Jepang.
Kokura menjadi target pengeboman pengganti Kyoto. Namun, karena wilayah Kokura tertutup awan, Bockscar mengubah arah menuju target kedua yaitu Nagasaki.
“Fat Man” dilepaskan dari ketinggian 1.650 kaki di atas Kota Nagasaki pada pukul 11.02.
Bom atom ini meledak dengan kekuatan setara dengan 22.000 ton TNT, lebih besar dari kekuatan “Little Boy” di Hiroshima yang setara 15.000 ton TNT.
Akibatnya, sekitar 60.000 hingga 80.000 penduduk tewas. Jumlah itu setara dengan separuh dari jumlah penduduk Nagasaki.
Peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki adalah salah satu peristiwa paling tragis dan bersejarah dalam sejarah kemanusiaan. Semoga peristiwa ini tidak pernah terulang lagi di masa depan.
KOMENTAR