Akibat subduksi ini, terjadi gesekan dan tekanan yang sangat besar antara kedua lempeng.
Gesekan ini menyebabkan terjadinya deformasi dan patahan pada lempeng-lempeng tersebut.
Ketika deformasi dan patahan ini mencapai titik kritis, maka terjadi pelepasan energi yang mengguncang permukaan bumi sebagai gempa bumi.
Gempa bumi akibat subduksi ini sering terjadi di wilayah Indonesia, terutama di sepanjang jalur pegunungan Mediterania yang melintasi Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku hingga Papua.
Jalur ini juga dikenal sebagai cincin api Pasifik, karena banyak terdapat gunung berapi aktif yang merupakan hasil dari subduksi lempeng-lempeng tektonik.
Oleh karena itu, masyarakat Indonesia perlu meningkatkan kesiapsiagaan dan pengetahuan mengenai mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami.
Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah memperkuat bangunan agar tahan guncangan, menyiapkan perlengkapan darurat, mengikuti simulasi evakuasi, dan mengikuti informasi resmi dari BMKG dan BPBD.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR