Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Mengurangi Risiko Bencana Gempa Bumi

Ade S

Editor

Gempa bumi adalah fenomena alam yang tidak dapat dihindari. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bencana gempa bumi?
Gempa bumi adalah fenomena alam yang tidak dapat dihindari. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bencana gempa bumi?

Intisari-Online.com -Gempa bumi adalah fenomena alam yang tidak dapat dihindari, tetapi dapat diminimalkan dampaknya.

Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bencana gempa bumi?

Simak artikel ini untuk mengetahui jawabannya.

Mengapa Indonesia Rawan Gempa Bumi?

Indonesia adalah negara yang berada di jalur cincin api Pasifik, yaitu daerah yang memiliki banyak gunung berapi aktif dan lempeng tektonik yang saling bertemu.

Hal ini menyebabkan Indonesia sering mengalami gempa bumi, baik yang bersumber dari aktivitas vulkanik maupun dari pergerakan lempeng.

Gempa bumi dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti kerusakan bangunan, infrastruktur, lingkungan, dan korban jiwa.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melakukan upaya pencegahan dan mitigasi agar tidak terlalu terpukul oleh bencana gempa bumi.

Upaya Pencegahan dan Mitigasi Gempa Bumi

Upaya pencegahan dan mitigasi gempa bumi adalah langkah-langkah yang dilakukan sebelum, saat, dan sesudah gempa bumi terjadi untuk mengurangi risiko kerugian dan kesulitan akibat gempa bumi.

Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan:

Baca Juga: Gempa Hari Ini di Maluku Tenggara, Mengapa Indonesia Rawan Terkena Bencana Gempa Bumi?

1) Sebelum Gempa Bumi Terjadi

- Membangun konstruksi bangunan yang tahan gempa, yaitu bangunan yang memiliki pondasi kuat, struktur fleksibel, dan bahan berkualitas. Contoh negara yang menerapkan konstruksi bangunan tahan gempa adalah Jepang.

- Mengenal lokasi bangunan tempat tinggal, yaitu mengetahui apakah lokasi tersebut termasuk daerah rawan gempa atau tidak, serta jaraknya dengan sumber gempa. Hal ini berguna untuk menentukan langkah evakuasi jika terjadi gempa.

- Menata perabotan rumah tangga secara proporsional, yaitu meletakkan barang-barang berat di bawah dan barang-barang ringan di atas, serta mengamankan barang-barang yang mudah jatuh atau pecah dengan perekat atau pengait. Hal ini bertujuan untuk menghindari cedera akibat tertimpa atau terkena pecahan barang.

- Menyiapkan peralatan darurat, seperti senter, radio, makanan instan, air minum, obat-obatan, selimut, dan tas ransel. Hal ini berguna untuk memenuhi kebutuhan dasar jika terjadi gempa.

- Mengecek penggunaan listrik dan kompor gas secara berkala, serta memastikan bahwa kabel-kabel listrik tidak terkelupas atau korsleting, dan kompor gas tidak bocor atau menyala tanpa api. Hal ini penting untuk mencegah kebakaran akibat korsleting listrik atau kebocoran gas.

- Mencatat nomor telepon penting, seperti rumah sakit, kantor polisi, pemadam kebakaran, dan keluarga dekat. Hal ini berguna untuk meminta bantuan atau memberi informasi jika terjadi gempa.

- Mengenal jalur evakuasi dan titik kumpul di sekitar tempat tinggal. Hal ini penting untuk mengetahui arah dan tempat yang aman jika harus mengungsi akibat gempa.

- Mengikuti kegiatan simulasi mitigasi bencana gempa bumi yang diselenggarakan oleh pemerintah atau lembaga terkait. Hal ini bertujuan untuk melatih kesiapsiagaan dan keterampilan dalam menghadapi gempa.

2) Saat Gempa Bumi Terjadi

- Tetap tenang dan jangan panik. Hal ini penting untuk menjaga kewarasan dan mengambil keputusan yang tepat saat gempa.

Baca Juga: Gempa M 4,2 Getarkan Pangandaran, Ini Sesar yang Sebabkan Wilayahh Pangandaran Sering Diguncang Gempa

- Melindungi diri dari benda-benda yang berpotensi jatuh atau pecah, seperti meja, kursi, lemari, kaca, dan lampu. Hal ini dapat dilakukan dengan berlindung di bawah meja yang kokoh, atau berjongkok di sudut ruangan yang aman.

- Jika berada di dalam bangunan, jangan keluar sampai gempa berhenti. Hal ini untuk menghindari tertimpa reruntuhan bangunan atau benda-benda lain yang jatuh dari luar.

- Jika berada di luar bangunan, menjauhi gedung-gedung tinggi, pohon-pohon besar, tiang listrik, dan jembatan. Hal ini untuk menghindari tertimpa benda-benda tersebut jika roboh akibat gempa.

- Jika berada di dalam kendaraan, berhenti di tempat yang aman dan jauh dari bangunan atau benda-benda lain yang dapat roboh. Hal ini untuk menghindari kecelakaan akibat gempa.

- Jika berada di dekat pantai, segera menjauhi bibir pantai dan mencari tempat yang tinggi dan kering. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya tsunami akibat gempa.

3) Sesudah Gempa Bumi Terjadi

- Memeriksa kondisi diri sendiri dan orang-orang di sekitar, serta memberikan pertolongan pertama jika ada yang terluka. Hal ini untuk mengurangi risiko kematian atau komplikasi akibat luka-luka.

- Menghidupkan radio atau televisi untuk mendengarkan informasi terkini tentang gempa dan petunjuk evakuasi dari pihak berwenang. Hal ini untuk mengetahui situasi terkini dan langkah-langkah yang harus diambil selanjutnya.

- Mengikuti jalur evakuasi yang telah ditentukan dan berkumpul di titik kumpul yang telah ditetapkan. Hal ini untuk memudahkan proses evakuasi dan pendataan korban gempa.

- Menjaga kesehatan dan kebersihan diri, serta mengonsumsi makanan dan minuman yang aman. Hal ini untuk mencegah penyakit atau infeksi akibat gempa.

- Menjalin komunikasi dengan keluarga atau kerabat yang terpisah akibat gempa, serta memberitahu kondisi dan lokasi diri sendiri. Hal ini untuk saling memberi dukungan dan informasi.

Kesimpulan

Gempa bumi adalah bencana alam yang tidak dapat dicegah, tetapi dapat diminimalkan dampaknya. Dengan memahami apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bencana gempa bumi,kita dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan dalam menghadapi gempa bumi.

Baca Juga: Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Mengurangi Risiko Bencana Gempa Bumi

Artikel Terkait