Gempa M 4,2 Getarkan Pangandaran, Ini Sesar yang Sebabkan Wilayahh Pangandaran Sering Diguncang Gempa

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Gempa M 4,2 Getarkan Pangandaran, 10 Agustus 2023.
Gempa M 4,2 Getarkan Pangandaran, 10 Agustus 2023.

Intisari-online.com -Wilayah Pangandaran, Jawa Barat, kembali diguncang gempa bumi tektonik dengan magnitudo 4,2 pada Kamis,10 Agustus 2023 pukul 10.25 WIB.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sumber gempa berada di laut dengan kedalaman 35 kilometer.

BMKG tidak melaporkan adanya potensi tsunami akibat gempa tersebut.

Lokasi episenter gempa berada di 8.2 Lintang Selatan dan 108.24 Bujur Timur, atau sekitar 62 kilometer arah barat daya dari Kabupaten Pangandaran.

"Gempa bumi ini disebabkan oleh aktivitas sesar di bawah laut," kata Kepala BMKG Wilayah II Tangerang, Hartanto, dalam keterangan tertulisnya, Kamis,10 Agustus2023.

Hingga pukul 10.48 WIB, belum ada laporan adanya gempa susulan.

Tidak ada pula laporan kerusakan bangunan akibat gempa tersebut.

Wilayah Pangandaran memang sering diguncang gempa bumi karena berada di dekat zona subduksi Sunda.

Yaitu tempat bertemunya lempeng tektonik Australia dan Indonesia.

Pada tahun 2006, Pangandaran pernah dilanda gempa bumi dahsyat dengan magnitudo 6,8 yang memicu tsunami setinggi lima meter.

Tsunami tersebut meluluhlantakkan banyak rumah di daerah pesisir dan menewaskan setidaknya 668 orang.

Baca Juga: Gempa Bumi 5,8 SR Guncang Sulawesi Hari Ini, Ini Sesar Penyebab Gempa di Wilayah Sulawesi

Menurut penelitian para ahli, gempa bumi tahun 2006 tersebut termasuk dalam kategori gempa bumi tsunami.

Yaitu gempa bumi yang menghasilkan tsunami yang tidak sebanding dengan besarnya magnitudo.

Hal ini disebabkan oleh kecepatan pergeseran lempeng yang sangat lambat dan sudut subduksi yang landai.

Untuk mengantisipasi ancaman gempa bumi dan tsunami di wilayah Pangandaran, BMKG telah memasang beberapa alat peringatan dini tsunami di sepanjang pantai selatan Jawa.

Alat-alat ini akan mendeteksi adanya gelombang tinggi yang berpotensi menjadi tsunami dan mengirimkan informasi ke pusat BMKG untuk selanjutnya disampaikan kepada masyarakat.

Selain itu, masyarakat juga harus meningkatkan kesiapsiagaan diri dengan mengetahui cara bertindak saat terjadi gempa bumi dan tsunami.

Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah:

- Menjauhi bangunan-bangunan tinggi atau rapuh saat terjadi gempa bumi.

- Segera menuju tempat yang lebih tinggi atau jauh dari pantai jika merasakan guncangan kuat atau melihat air laut surut secara tiba-tiba.

- Mengikuti arahan dari petugas penanggulangan bencana atau relawan yang bertugas di lokasi.

- Menyiapkan perlengkapan darurat seperti obat-obatan, makanan, air minum, senter, dan radio.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,4 Terjang Bantul, 93 Rumah Disebut Rusak Ringan Hingga Sedang, 1 Meninggal Dunia

- Tidak percaya dengan isu-isu yang tidak jelas sumbernya atau tidak sesuai dengan informasi resmi dari BMKG.

Dengan demikian, kita dapat mengurangi risiko kerugian jiwa dan harta benda akibat gempa bumi dan tsunami di wilayah Pangandaran.

Artikel Terkait