1) Sebelum Gempa Bumi Terjadi
- Membangun konstruksi bangunan yang tahan gempa, yaitu bangunan yang memiliki pondasi kuat, struktur fleksibel, dan bahan berkualitas. Contoh negara yang menerapkan konstruksi bangunan tahan gempa adalah Jepang.
- Mengenal lokasi bangunan tempat tinggal, yaitu mengetahui apakah lokasi tersebut termasuk daerah rawan gempa atau tidak, serta jaraknya dengan sumber gempa. Hal ini berguna untuk menentukan langkah evakuasi jika terjadi gempa.
- Menata perabotan rumah tangga secara proporsional, yaitu meletakkan barang-barang berat di bawah dan barang-barang ringan di atas, serta mengamankan barang-barang yang mudah jatuh atau pecah dengan perekat atau pengait. Hal ini bertujuan untuk menghindari cedera akibat tertimpa atau terkena pecahan barang.
- Menyiapkan peralatan darurat, seperti senter, radio, makanan instan, air minum, obat-obatan, selimut, dan tas ransel. Hal ini berguna untuk memenuhi kebutuhan dasar jika terjadi gempa.
- Mengecek penggunaan listrik dan kompor gas secara berkala, serta memastikan bahwa kabel-kabel listrik tidak terkelupas atau korsleting, dan kompor gas tidak bocor atau menyala tanpa api. Hal ini penting untuk mencegah kebakaran akibat korsleting listrik atau kebocoran gas.
- Mencatat nomor telepon penting, seperti rumah sakit, kantor polisi, pemadam kebakaran, dan keluarga dekat. Hal ini berguna untuk meminta bantuan atau memberi informasi jika terjadi gempa.
- Mengenal jalur evakuasi dan titik kumpul di sekitar tempat tinggal. Hal ini penting untuk mengetahui arah dan tempat yang aman jika harus mengungsi akibat gempa.
- Mengikuti kegiatan simulasi mitigasi bencana gempa bumi yang diselenggarakan oleh pemerintah atau lembaga terkait. Hal ini bertujuan untuk melatih kesiapsiagaan dan keterampilan dalam menghadapi gempa.
2) Saat Gempa Bumi Terjadi
- Tetap tenang dan jangan panik. Hal ini penting untuk menjaga kewarasan dan mengambil keputusan yang tepat saat gempa.
KOMENTAR