Pada 9 September 680 M, Husain meninggalkan Mekah bersama sekitar 100 pengikutnya, yang terdiri dari anggota keluarga dekat Nabi Muhammad, termasuk wanita dan anak-anak.
Di tengah perjalanan, mereka mendapat kabar buruk bahwa Kufah telah dikuasai oleh Yazid.
Meskipun demikian, Husain dan pengikutnya tidak mundur dan tetap melanjutkan perjalanan mereka ke Kufah.
Ketika Husain dan pengikutnya sampai di dataran Karbala, pasukan Umayyah telah menunggu dan kemudian mengepung mereka.
Pada hari kesembilan Muharram, pasukan Husain kehabisan air dan hanya memiliki dua pilihan, yaitu menyerah atau mati.
Karena tidak mau menyerah, mereka hampir dipastikan akan mati karena kalah jumlah.
Husain sebenarnya memberi kesempatan kepada pengikutnya untuk kabur, tetapi mereka tidak mau meninggalkannya.
Perang berkecamuk
Pada 10 Oktober, perang telah berkecamuk sejak subuh, di mana para pendukung Husain mulai maju menghadapi musuh.
Meski telah berjuang sekuat tenaga, kekuatan mereka tetap tidak sebanding dengan pasukan Umayyah.
Menjelang siang hari, pendukung Husain banyak yang telah tewas dibantai, termasuk anak-anak.
Baca Juga: Mengapa Peristiwa Sejarah Bersifat Unik?
KOMENTAR