Kerjasama dengan VOC
Ketidakpuasan Sultan Haji dimanfaatkan oleh Belanda, yang saat itu sudah mendirikan kantor dagang VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) di Banten.
Perwakilan VOC, W. Caeff, segera mendekati Sultan Haji dan menawarkan bantuan untuk merebut kekuasaan dari ayahnya.
Sultan Haji tergiur dengan janji-janji Belanda, dan menuduh ayahnya sebagai tiran yang menindas rakyat. Dia juga menghasut para bangsawan dan ulama untuk mendukung pemberontakannya.
Pada tahun 1680 M, Sultan Haji memimpin pasukan pemberontak untuk menyerang ibu kota kerajaan, Surosowan.
Perang Saudara
Perang saudara antara Sultan Haji dan Sultan Ageng Tirtayasa berlangsung selama tiga tahun.
Sultan Ageng Tirtayasa berhasil bertahan di benteng Surosowan, meskipun dikelilingi oleh pasukan pemberontak dan Belanda.
Dia juga mendapat bantuan dari sekutu-sekutunya, seperti Kesultanan Mataram dan Kesultanan Aceh.
Namun, pada tahun 1683 M, benteng Surosowan jatuh ke tangan pemberontak setelah dikhianati oleh seorang panglima perang bernama Wiraguna.
Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap dan dibawa ke benteng Speelwijk milik Belanda. Sultan Haji kemudian naik tahta sebagai raja baru Kesultanan Banten.
Baca Juga: Apa Itu Ular Falak? Sosok yang Diklaim Mampu Melahap Alam Semesta
KOMENTAR