Intisari-Online.com -Ular Falak adalah salah satu makhluk mitologi Arab yang disebutkan dalam kisah Seribu Satu Malam.
Ular ini digambarkan sebagai ular raksasa yang tinggal di bawah Bahamut, ikan raksasa berkepala kerbau yang menopang seluruh alam semesta.
Namun, sebenarnya apa itu ular falak? Benarkah dia merupakan sosok yang mampu melahap alam semesta?
Bagaimana juga kisah ular Falak dalam Islam? Apakah ia pernah disebutkan dalam Alquran?
Mari kita simak penjelasannya dalam artikel ini.
Ular Falak dalam Kisah Seribu Satu Malam
Kisah Seribu Satu Malam adalah kumpulan cerita rakyat dari Timur Tengah dan Asia Selatan yang ditulis dalam bahasa Arab.
Kisah ini berisi berbagai tema, seperti petualangan, fantasi, romansa, sejarah, dan agama. Salah satu cerita yang terkenal adalah tentang ular Falak.
Dalam kisah ini, ular Falak tinggal di bawah Bahamut, ikan raksasa berkepala kerbau yang menopang seluruh alam semesta.
Bahamut sendiri berada di atas seekor sapi bernama Kujata, yang berdiri di atas batu permata bernama Safir, yang terletak di atas malaikat bernama Zabaniya. Di atas Bahamut dan ular Falak, terdapat enam neraka, bumi, dan tujuh langit.
Baca Juga: Akan Keluar di Akhir dan Menelan Jagat Raya, Apakah Ular Falak Benar-benar Ada?
Ular Falak digambarkan sebagai ular yang sangat lapar dan ganas. Ia ingin menelan seluruh alam semesta untuk memuaskan hasratnya.
Namun, setiap kali ia berniat melakukannya, ia mendengar suara Allah SWT yang menegurnya dan membuatnya ketakutan. Karena itu, ia mengurungkan niatnya dan tetap tinggal di bawah Bahamut.
Ular Falak dalam Islam
Ular Falak dalam Islam sering dikaitkan dengan kisah Nabi Musa AS. Seperti yang kita ketahui, Nabi Musa AS dianugerahi beberapa mukjizat saat berperang melawan Firaun. Salah satu mukjizat yang diturunkan Allah SWT kepadanya adalah mengubah tongkat menjadi ular.
Disebutkan dalam Alquran:
فَاَلْقٰى عَصَاهُ فَاِذَا هِيَ ثُعْبَانٌ مُّبِيْنٌ
Artinya: “Maka, dia (Musa) melemparkan tongkatnya, tiba-tiba ia (tongkat itu) menjadi ular besar yang nyata.” (QS. Al-A’raf: 107)
Meski tidak disebutkan secara eksplisit, sebagian umat Muslim percaya bahwa ular yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah ular Falak
Hal ini juga diperjelas dalam surat An-Naml ayat 10:
وَاَلْقِ عَصَاكَ فَلَمَّا رَاٰهَا تَهْتَزُّ كَاَنَّهَا جَانٌّ وَّلّٰى مُدْبِرًا وَّلَمْ يُعَقِّبْ يٰمُوْسٰى لَا تَخَفْ اِنِّيْ لَا يَخَافُ لَدَيَّ الْمُرْسَلُوْن
Artinya: “Lemparkanlah tongkatmu!” Ketika (tongkat itu dilemparkan) Musa melihatnya bergerak-gerak seperti seekor ular kecil yang gesit, berlarilah dia sambil berbalik ke belakang tanpa menoleh. (Allah pun berfirman,) “Wahai Musa, jangan takut! Sesungguhnya di hadapan-Ku para rasul tidak perlu takut.” (QS. An-Naml: 10)
Baca Juga: Ular Falak Sebesar Apa hingga Konon Mampu Menelan Seluruh Jagat Raya?
Kesimpulan
Ular Falak adalah sosok ular mitologi Arab yang memiliki kekuatan yang sangat besar. Ia bisa menelan seluruh alam semesta, termasuk langit, bumi, dan neraka.
Namun, ia juga sangat takut kepada Allah SWT, yang menciptakan dan menguasai segala sesuatu.
Ular Falak dalam Islam dihubungkan dengan mukjizat Nabi Musa AS yang mengubah tongkat menjadi ular.
Meski keberadaannya tidak pasti, kisah ular Falak dapat dijadikan sebagai pelajaran untuk mengagungkan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.
Baca Juga: Sebenarnya di Mana Keberadaan Ular Falak, yang Dipercaya Mampu Telan Jagat Raya Itu?