Di sisi lain, pemerintah-pemerintah masa Reformasi juga berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan memberikan subsidi, bantuan sosial, dan perlindungan bagi kelompok miskin dan rentan.
Hasil Pembangunan Perekonomian
Masa Orde Baru berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga tujuh persen per tahun, mengurangi kemiskinan dari 60 persen menjadi 11 persen, dan membangun infrastruktur di berbagai sektor.
Namun, masa Orde Baru juga menimbulkan masalah seperti ketimpangan sosial, utang luar negeri yang besar, korupsi, dan ketergantungan pada asing.
Sementara masa Reformasi mengalami pasang surut dalam kondisi ekonomi.
Pada awalnya, masa Reformasi menghadapi resesi ekonomi akibat krisis moneter yang menyebabkan inflasi tinggi, nilai tukar rupiah anjlok, dan pengangguran meningkat.
Namun, seiring dengan reformasi politik dan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah-pemerintah berikutnya, masa Reformasi berhasil memulihkan pertumbuhan ekonomi hingga lima persen per tahun, menurunkan inflasi menjadi satu digit, dan meningkatkan indeks pembangunan manusia.
Hanya saja, masa Reformasi juga masih menghadapi tantangan seperti defisit anggaran, utang dalam negeri yang besar, korupsi, dan ketidakstabilan politik.
Kunci Keberhasilan Pembangunan Perekonomian
Masa Orde Baru mengandalkan pada peran pemerintah yang kuat dan otoriter dalam mengatur perekonomian.
Pemerintah Orde Baru memiliki kebijakan-kebijakan yang pro-bisnis dan pro-pembangunan yang didukung oleh birokrasi yang efisien dan disiplin.
Dengan cara tersebut Pemerintah Orde Baru mampu menarik bantuan asing dan investasi swasta dengan memberikan insentif dan fasilitas bagi para investor.
KOMENTAR