Advertorial
Intisari-online.com - Partai Komunis Tiongkok (CPC) baru saja mengadakan pertemuan empat hari untuk memutuskan rencana lima tahunnya yang ke-14.
Tujuannya untuk Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional dan Tujuan Jangka Panjang Sepanjang Tahun 2035.
Tahun 2027 memiliki makna khusus karena menandai seratus tahun berdirinya Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
Melansir Express.co.uk, analis China mengatakan kepada Global Times, niat partai untuk memperkuat kekuatan militernya akan memenuhi kebutuhan negara untuk pertahanan masa depan.
Dalam pertemuan itu, Presiden China Xi Jinping memimpin majelis yang menetapkan peta jalan untuk 15 tahun ke depan.
Keputusan jangka panjang itu menciptakan spekulasi tentang berapa lama Xi bisa berkuasa.
Pemimpin CPC saat ini juga memegang peran sebagai Sekretaris Jenderal CPC dan kepala militer, serta presiden dengan hak seumur hidup.Pada 2018, konstitusi diubah untuk menghilangkan batasan masa jabatan dua-lima tahun.
Xi saat ini sedang dalam masa jabatan keduanya sebagai presiden, dengan tanggal berakhirnya posisi tersebut pada tahun 2022.
Sunfei Wu, wakil kepala lembaga pemikir Hong Kong Tianda Institute, mengatakan pada dasarnya, target China adalah membangun kemampuan PLA untuk menyamai tentara AS pada tahun 2027.
Sehingga secara efektif dapat mencegah campur tangan oleh Angkatan Darat AS di sekitar Selat Taiwan.
Mengutip siaran CCTV, rencana itu dirilis hanya selang beberapa minggu setelah Xi mengatakan kepada pasukan korps marinir China untuk memfokuskan pikiran dan energi para pasukan untuk siap berperang.
Xi berbicara kepada Korps Marinir Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) selama inspeksi Kota Chaozhou, Guangdong, meminta mereka untuk memfokuskan pikiran dan energi mereka untuk bersiap-siap berperang dan tetap waspada.
Dia menambahkan bahwa marinir harus menjadi kekuatan multifungsi, respon cepat, segala cuaca dan wilayah.
Saat itu, Xi juga menekankan akan tanggung jawab penting korps untuk melindungi tanah China, kepentingan maritim dan internasional.
"Marinir memiliki banyak misi berbeda, dan tuntutan Anda akan bervariasi. Karena itu, marinir harus mendasarkan pelatihan Anda pada pertempuran… dan meningkatkan standar pelatihan dan kemampuan tempur,” katanya.
Media pemerintah China telah menyatakan dukungan untuk pesan yang disampaikan Xi.
Editor dari Global Times Hu Xijin, mengatakan: "(Kemungkinan) daratan China dipaksa berperang telah meningkat tajam belakangan ini. China harus siap secara militer dan moral terkait adanya potensi perang."
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di Global Times, Hu menulis: “Rakyat China tidak menginginkan perang, tetapi kami memiliki perselisihan teritorial dengan beberapa negara tetangga yang dipicu oleh AS untuk menghadapi China. Beberapa negara ini percaya bahwa dukungan AS memberi mereka peluang strategis dan mencoba memperlakukan China dengan keterlaluan."
“Mereka percaya bahwa China, di bawah tekanan strategis AS, takut, tidak mau atau tidak dapat terlibat dalam konflik militer dengan mereka. Mempertimbangkan bahwa ada juga pertanyaan Taiwan, risiko daratan China dipaksa berperang telah meningkat tajam dalam beberapa waktu terakhir," tambahnya.
Artikel ini pernah tayang di Kontan.id dengan JudulGara-gara aksi China ini, kecemasan akan meletusnya Perang Dunia III semakin tinggi