Apa yang Menjadi Komitmen Bapak/Ibu dalam Menerapkan Pendidikan Nilai dalam Kehidupan Pribadi dan Kegiatan Pembelajaran?

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Setelah mempelajari topik ini, apa yang menjadi komitmen bapak/ibu dalam menerapkan pendidikan nilai dalam kehidupan pribadi dan kegiatan pembelajaran terkait pendidikan nilai? (ditpsd.kemdikbud.go.id)
Setelah mempelajari topik ini, apa yang menjadi komitmen bapak/ibu dalam menerapkan pendidikan nilai dalam kehidupan pribadi dan kegiatan pembelajaran terkait pendidikan nilai? (ditpsd.kemdikbud.go.id)

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Sekarang kita akan membahas tentang pendidikan nilai. Setelah mempelajari topik ini, apa yang menjadi komitmen bapak/ibu dalam menerapkan pendidikan nilai dalam kehidupan pribadi dan kegiatan pembelajaran?

Pengertian pendidikan nilai

Pendidikan nilai adalah proses pembelajaran yang bertujuan untuk menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai moral, etika, sosial, dan budaya pada individu. Pendidikan nilai tidak hanya sebatas pengajaran, tetapi juga melibatkan pembiasaan dan pengalaman langsung dalam menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan pendidikan nilai

Secara garis besar, tujuan pendidikan nilai adalah membentuk peserta didik atau individu yang bermoral, bertanggung jawab, dan memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat berdasarkan nilai-nilai yang luhur. Pendidikan nilai juga bertujuan agar individu mampu mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai positif, memiliki empati, dan dapat hidup harmonis dalam masyarakat.

Tak hanya itu, pendidikan nilai juga berupaya mengembangkan seluruh potensi manusia, baik jasmani maupun rohani, serta menumbuhkan hubungan harmonis antara individu dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam semesta.

Motifasi setelah mempelajari pendidikan nilai

Dengan pendidikan guru, seorang guru mestinya mulai menerapkannya kepada peserta didik yang dia ajar. Harapannya tentu menciptakan peserta didik yang lebih baik dari sebelumnya, baik secara moral, emosional, sosial, dan lain sebagainya.

Setelah mendalami materi mengenai urgensi dan strategi internalisasi pendidikan nilai, seorang guru mestinya selalu dan senantiasa menjadi teladan (role model). Seorang guru harus yakin bahwa nilai-nilai tidak hanya diajarkan, tetapi juga ditularkan melalui perilaku sehari-hari.

Guru juga harus berkomitmen untuk mempraktikkan kejujuran, disiplin, tanggung jawab, dan empati dalam setiap interaksi—baik di rumah, di lingkungan masyarakat, maupun saat berinteraksi dengan kolega. Guru juga harus berkomitmen untuk terus belajar dan merefleksikan diri, memastikan bahwa nilai-nilai positif terus berkembang dalam diri saya. Menjadi pribadi yang berintegritas adalah fondasi utama bagi seorang guru untuk bisa menularkan nilai-nilai tersebut kepada orang lain, dalam hal ini adalah kepada peserta didik.

Dalam kegiatan pembelajaran, komitmen guru adalah fokus pada integrasi nilai secara holistik dan konsisten. Misalnya integrasi mata pelajaran dengan konteks lokal. Misalnya bagaimana sebuah materi moral dalam pelajaran punya keterkaitan dengan kehidupan sehari-hari, punya keterkaitan dengan budaya setempat, punya keterkaitan dengan nilai-nilai agama dan kepercayaan, dan lain sebagainya.

Guru juga bisa membiasakan hal-hal baik dan positif kepada murid-muridnya di kelas. Contoh sederhana adalah saling membantu satu sama lain, tidak membully, saling mengingatkan, menyapa dan mengucapkan salam, dan lain sebagainya.

Guru juga bisa menciptakan ruang bagi peserta didik untuk merefleksikan perilaku mereka dan dampak dari tindakan mereka terhadap diri sendiri dan orang lain. Diskusi tentang dilema moral atau kasus nyata akan menjadi metode untuk melatih pemikiran kritis dan empati mereka.

Lebih dari itu, guru juga bisa mulai menjalin komunikasi yang lebih baik dan lebih erat dengan orangtua dan masyarakat sekitar. Pendidikan nilai tidak bisa berjalan sendiri di sekolah; perlu adanya dukungan dan sinergi dari seluruh ekosistem pendidikan agar nilai-nilai yang ditanamkan bisa kokoh dan berkelanjutan.

Begitulah, setelah mempelajari topik pendidikan nilai,apa yang menjadi komitmen bapak/ibu dalam menerapkan pendidikan nilai dalam kehidupan pribadi dan kegiatan pembelajaran. Semoga bermanfaat.

Artikel Terkait