Advertorial

Sempat Ditawarkan Korea Utara ke Amerika Untuk Dibongkar Isinya, Situs Nuklir Utama Korea Utara Ini Mendadak Keluarkan Asap di Atasnya, Apa yang Terjadi?

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Rekaman tersebut tertangkap oleh citra satelit, yang menunjukkan sebuah bangunan yang diyakini menghasilkan uranium dioksida.
Rekaman tersebut tertangkap oleh citra satelit, yang menunjukkan sebuah bangunan yang diyakini menghasilkan uranium dioksida.

Intisari-online.com - Seperti yang kita ketahui, Korea Utara memang negara miskin, tetapi mereka memiliki senjata nuklir laiknya negara maju.

Bahkan nuklir yang dimiliki Korea Utara membuat negara sekelas Amerika saja ketar-ketir, hingga menjatuhkan sanksi ke Korea Utara.

Sementara itu, baru-baru ini sebuah kabar cukup mengejutkan datang dari Korea Utara, di mana situs nuklir utama mereka mengeluarkan asap.

Menukikl Daily Star Sabtu (31/10/20), aktivitas di Pusat Penelitian Ilmiah Nuklir Yongbyon Korea Utara, terekam mengeluarkan asap.

Baca Juga: Bikin Aliansi dengan Jepang, AS, dan Australia Guna Lawan China, Angkatan Laut India Hancurkan Kapal dalam Serangan Rudal, Diminta untuk Jaga Wilayah Jalur Air Indonesia Ini

Rekaman tersebut tertangkap oleh citra satelit, yang menunjukkan sebuah bangunan yang diyakini menghasilkan uranium dioksida.

Asap misterius itu memicu spekulasi, dan tampaknya mengepul dari salah satu pabrik Korea Utara.

Sementara itu, diketahui Pusat Penelitian Ilmiah Nuklir Yongbyon Korea Utara menghentikan semua operasi akibat banjir di wilayah tersebut.

Dipastikan pabrik tersebut sedang dalam perbaikan sejak 27 Oktober, namun asap mengepul di atasnya memicu tanda tanya besar, apa yang terjadi di dalamnya?

Baca Juga: Coba deh Bikin Bakwan dengan Campuran Tepung Ini, Dijamin Hasilnya Beda Jauh dengan Tukang Gorengan, Mau Coba?

"Uap dan asap itu berasal dari atas sebuah gedung utama fasilitas nuklir Korea Utara," klaim lembaga Think Thank 38 North.

Foto yang diambil oleh satelit Maxar Technologies telah membuat para analis percaya bahwa bangunan itu adalah tungku yang digunakan untuk menghasilkan uranium dioksida.

Uranium dioksida adalah bahan yang "dapat digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik.

Jika diperkaya lebih lanjut untuk digunakan dalam senjata nuklir atau sekadar membuat bahan bakar yang lebih efisien."

Penemuan ini telah "membingungkan" para analis yang mengatakan asap atau gas belum pernah diamati di gedung kompleks pabrik pengayaan uranium sebelumnya.

38 North menulis, "Pengamatan yang paling membingungkan adalah apa yang oleh situs web disebut limbah gas yaitu, uap atau asap yang berasal dari bagian atas bangunan di kompleks pabrik pengayaan uranium di mana limbah tersebut belum pernah diamati sebelumnya.

Baca Juga: China Makin Tersudut, Jerman Umumkan Kerja Sama dengan Australia dan Siap Lawan Pengaruh Negeri Panda di Indo-Pasifik, 'Kami Tak Bisa Lagi Menutup Mata'

"Menurut para analis, bangunan itu adalah tungku tahan api yang digunakan untuk menghasilkan uranium dioksida," katanya.

"Bahan yang dapat digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik atau diperkaya lebih lanjut untuk digunakan dalam senjata nuklir atau sekadar membuat bahan bakar yang lebih efisien," imbuhnya.

Selain itu, foto-foto menunjukkan situs nuklir Kim Jong-un memiliki gedung baru yang sedang dibangun di daerah di mana penelitian dan administrasi diketahui berada.

Beberapa analis telah memperhatikan gerbong kereta khusus di dekat pembangkit nuklir telah dikerahkan.

Dilaporkan fasilitas itu telah lama tidak digunakan oleh Korea Utara.

Pyongyang telah menawarkan untuk membongkar situs tersebut selama negosiasi denuklirisasi dengan Amerika Serikat.

Baca Juga: Bukan Donald Trump Apalagi Joe Biden, Ternyata Inilah Sosok Orang Amerika yang Dianggap Paling Berbahaya Bagi China, Makin Bahaya Jika Calonkan Diri Menjadi Presiden AS

Tetapi kesepakatan itu gagal ketika Washington tidak mau memperdagangkan pembongkaran situs tersebut.

Justru memilih mendapatkan bantuan dari sanksi ekonomi yang menghancurkanKorea Utara, ketimbang membongkar situs tersebut.

Artikel Terkait