Dia terus minum brendi selama tiga hari sampai pagi hari saat pernikahan.
Dia sangat mabuk pada malam pernikahan mereka sehingga dia ambruk ke jeruji kamar tidur dan tetap di sana sampai fajar.
Namun demikian, putri tunggal mereka Putri Charlotte, dikandung oleh Caroline, sehingga jelas Prinny berhasil melakukan apa yang diminta dari negaranya.
Prinny menganggap Caroline sangat menjijikkan sehingga dia menolak untuk tinggal bersamanya.
Setahun setelah pernikahan mereka, Prinny mengirimi istrinya catatan yang memberi tahu bahwa Caroline bisa melakukan apa yang dia suka, karena Prinny tidak memiliki ‘hubungan’ lagi dengannya.
Melansir History UK, Caroline menganggap ini berarti bahwa dia bisa melakukan apa yang dia inginkan.
Ditolak oleh suaminya, Caroline pergi untuk tinggal di Blackheath, London, di mana perilakunya menjadi lebih dari ekstrem.
Di kamarnya dia memiliki jarum jam China yang melakukan gerakan seksual kotor ketika selesai.
Caroline juga menari-nari di depan tamunya dengan cara yang paling halus, namun memperlihatkan sebagian besar tubuhnya.
Pada tahun 1806 desas-desus mulai beredar bahwa seorang anak berusia empat tahun dalam rombongannya, William Austin, adalah anak laki-lakinya.
Ayahnya dikatakan adalah seorang pelayan laki-laki.
Baca Juga: Inilah Maria Fitzherbert, Istri Rahasia ‘Cinta Sejati’ Raja George IV yang Pelihara Banyak Gundik
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR