Inilah Alasan Mengapa Ratu Victoria, Raja Inggris Selama 63 Tahun, Menikahi Sepupunya

K. Tatik Wardayati

Editor

Ratu Victoria dan Pangeran Albert bersama sembilan anak mereka.
Ratu Victoria dan Pangeran Albert bersama sembilan anak mereka.

Intisari-Online.com – Kisah-kisah dari Kerajaan Inggris Raya selalu menarik perhatian para penggemarnya.

Kecuali Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip, tidak ada pasangan kerajaan yang lebih ikonik daripada Ratu Victoria dan Pangeran Albert.

Mereka pasangan yang mampu mengerti kepentingan rakyat dan membalikkan persepsi negatif tentang kerajaan yang telah dipegang sejak zaman George II.

Anehnya, Victoria dan Albert sebenarnya adalah saudara sepupu.

Ibu Victoria, Duchess of Kent, adalah saudara sepupu dari ayah Albert, Duke of Saxe-Coburg.

Pada saat ini, pernikahan antara sepupu tentu saja tidak dianjurkan, tetapi itu umum terjadi di abad kesembilan belas.

Meskipun mereka saudara sedarah, Victoria dan Albert tidak terlalu menyukai satu sama lain ketika mereka pertama kali bertemu.

Leopold I dari Belgia-lah yang membayangkan pernikahan antara dua keponakannya itu.

Namun sayang, bagi Victoria dan Albert tidak sama.

Dibesarkan di bagian pedesaan Jerman tenggara, Albert adalah anak yang pendiam, tekun, teliti, dan cerdas, serta menyukai alam bebas.

Pengejaran akademisnya adalah yagn terpenting, dia juga menikmati berkuda, berburu, menembak, dan anggar.

Obsesti terhadap disiplin tidak pernah goyah dan ketika Albert mengunjungi Victoria pada musim semi tahun 1836, dia tidak senang meninggalkan kehidupannya yang terstruktur.

Saat berada di London, Albert terpaksa menjalani serangkaian makan malam, resepsi, pesta, konser, dan pertunjukan teater yang tidak ada habisnya.

Sementara, Victoria, lebih menyukai kemewahan kehidupan malam kerajaan.

Perayaan dan hiburan adalah hiburan favoritnya, dan dia sering menari sampai dini hari.

Putri muda itu tidak menyadari ketidaksenangan Albert selama berada di ibu kota, sementara Victoria mengakui wajahnya yang tampan, namun Victoria tidak terlalu terkesan dengan sepupunya itu.

Pada musim gugur tahun 1839, dua tahun setelah pemerintahan Victoria, Albert kembali ke London.

Meskipun Victoria sepenuhnya sadar bahwa anggota keluarganya, terutama Paman Leopold, menganggap bahwa Albert akan menjadi suami yang ideal, dia jauh dari yakin.

Victoria bahkan menulis surat kepada pamannya sebelum kedatangan Albert dan menjelaskan keberatannya, tapi sikap enggannya segera berubah.

Pada akhrnya, Albert dan Victoria mengembangkan cinta satu sama lain.

Mereka berkendara melalui Windsor Great Park, memainkan musik, menari, makan, dan memanjakan anjing greyhound Albert.

Orang-orang di dalam Kastil Windsor memperhatikan percikan api cinta antara Victoria dan Albert, dan hanya masalah waktu sebelum misi Leopold menjadi kenyataan.

Mengingat Victoria adalah Ratu Inggris Raja, maka menjadi tugasnya untuk melamar Albert, bukan sebaliknya.

Maka, melansir History of Yesterday, pada tanggal 15 Oktober, dia memanggilnya ke Blue Closet, tempat peristirahatan di dalam Kastil Windsor.

“Saya mengatakan kepadanya bahwa saya pikir dia harus sadar mengapa saya ingin dia datang ke sini, dan itu akan membuat saya terlalu senang jika dia setuju … kami saling berpelukan berulang kali, dan dia sangat baik, sangat penyayang. Oh! untuk merasakan bahwa saya, dan saya, dicintai oleh malaikat seperti Albert, terlalu menyenangkan untuk digambarkan.”

Setelah setuju menikahi Victoria, Albert menghabiskan empat minggu lagi di Kastil Windsor, menikmati lingkungannya dan menghabiskan waktu bersama calon istrinya.

Terlepas dari perbedaan awal mereka, namun Victoria dan Albert akhirnya memenuhi keinginan paman mereka dan terikat atas kecintaan mereka pada alam dan musik.

Setelah mengikat simpul pada 10 Februari 1840, mereka melanjutkan perjalanan rumah tangga untuk memiliki sembilan anak.

Tetapi pernikahan mereka terputus ketika Albert meninggal pada tahun 1861, membuat Victoria mengalami depresi.

Itu menjadi akhir tragis bagi salah satu pasangan kerajaan paling ikonik di Inggris.

Meskipun Albert terlalu cepat dipanggilNya, namun percintaannya dengan Victoria menjadi tetap bagian penting dari sejarah Inggris.

Baca Juga: 40 Tahun Hidup Dalam Selubung Busana Hitam, Ratu Victoria Nyatanya Jadi Sosok di Balik Tradisi Gaun Putih Para Pengantin Kerajaan Inggris

Baca Juga: Hidupnya Bak Cinderella ‘Victoria’, Inilah Kisah Bamba Muller, Anak ‘Haram’ yang Jadi Seorang Maharani, Percaya Bahwa Pernikahannya Kehendak Tuhan, Akhir Hidupnya Sungguh Malang!

Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari

Artikel Terkait