Prancis secara ketat mematuhi pemisahan gereja dan pemerintah dalam urusan pernikahan.
Oleh karena itu, seorang imam dapat menikahi pasangan di mata gereja, tetapi itu tidak mengikat secara hukum.
Secara tradisional, pernikahan Prancis terdiri dari dua ritual.
Pertama, upacara hukum di balai kota (La mairie), dan kedua, upacara simbolis atau keagamaan di gereja.
Tidak ada pengiring pengantin dan peng pria dalam tradisi pernikahan Prancis.
Sebaliknya, pasangan masing-masing memilih satu atau dua ‘saksi’ untuk hadir, mereka bisa pria atau wanita untuk saksi kedua mempelai.
Pasangan Prancis kebanyakan menyertakan anak-anak dalam upacara tersebut, yang biasanya berusia 5-12 tahun dan mengambil peran sebagai gadis bunga dan pembawa cincin.
Aturan berpakaian untuk tamu di pernikahan Prancis berkelas, formal, dan konservatif.
Maka, tidak ada yang terlalu ketat atau berpotongan rendah.
Wanita memiliki pilihan untuk memakai topi, sementara pria tidak.
Secara tradisional, tabu bagi tamu wanita untuk mengenakan gaun putih.
Saat upacara pernikahan, melansir dari traditions.weddings, pengantin pria dan ibunya masuk lebih dulu.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR