Kemudian, anka-anak memimpin jalan dengan kelopak bunga atua mengikuti di belakang pengantin wanita untuk memegang ekor gaunnya.
Pengantin kemudian duduk di kursi beludru merah saat mereka menyatakan janji pernikahan mereka.
Alih-alih mengatakan ‘Saya bersedia’, pasangan Prancis merespon dengan ‘Je le veux’, yang diterjemahkan sebagai ‘saya menginginkannya’.
Sesuatu tentang proklamasi terbuka ini adalah keinginan yang diungkapkan untuk persatuan, bukan sekadar kepatuhan, terasa sangat puitis.
Kebiasaan lain adalah para tamu mengikuti pengantin saat mereka berjalan di antara berbagai lokasi pernikahan dan resepsi.
Mereka melakukannya untuk membuat kebisingan sebanyak mungkin memamerkan pasangan pengantin baru.
Alih-alih berjalan melalui desa, parade mobil mengikuti kendaraan pengantin saat mereka membunyikan klakson, berteriak, dan memainkan musik keras.
Resepsi pernikahan
Le Vin D'Honneur
Pernikahan Prancis sangat terorganisir, dengan sistem undangan berjenjang.
Resepsi kecil dengan minuman dan makanan kecil diadakan untuk para tamu yang menghadiri upacara pernikahan tetapi tidak lebih dari kenalan.
Gestur ini merupakan upaya untuk mengakomodasi semua orang karena hanya teman dekat dan keluarga yang menerima undangan resepsi makan malam.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR