Gadis sekolahan itu diberi film porno untuk ditonton dan disuruh menyaksikan Khadafy berhubungan seks dengan orang-orang lain sehingga dia bisa "belajar".
Para pemuda dan penjaga laki-lakinya juga diperkosa oleh tiran itu, demikian menurut buku tersebut.
Soraya akhirnya diizinkan pulang ke rumah tahun 2009, tetapi dia bilang bahwa dirinya merupakan aib buat keluarganya karena dia berhubungan seksual di luar nikah.
Soraya mengatakan bahwa dirinya hanya merasa bebas dari Khadafy setelah diktator itu tewas secara tragis tahun 2011 pada akhir perang saudara.
Buku tersebut menampilkan wawancara dengan seorang perempuan yang membawa para gadis ke kompleks Khadafy dan dengan para korban lainnya.
Cojean juga menuduh Khadafy, yang menikah dengan Safia Farkash, mengejar para mahasiswa dan istri-istri pejabat asing.
Para tamu perempuan yang hendak bertemu Khadafy harus menjalani tes darah yang dilakukan oleh perawat Khadafy demi memastikan bahwa mereka bebas penyakit dalam hal Khadafy ingin berhubungan seksual dengan mereka.
Marie Colvin, wartawan Sunday Times yang tewas di Suriah tahun 2012, melaporkan bahwa seorang perawat pernah mendekatinya sambil membawa jarum ketika dia berada di Tripoli untuk mewawancarai Khadafy.
Colvin menolak untuk memberikan darahnya.
Pada Agustus 2011, kota Tripoli jatuh ke tangan pemberontak, menjadi penanda kemenangan oposisi dan berakhirnya pemerintahan Gaddafi.
Kabar kematian Gaddafi muncul pada 20 Oktober 2011, disertai rekaman video yang menunjukkan tubuh sang diktator yang bersimbah darah.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR