Sementara, Ratu Zhuang Fanji mendesak suaminya untuk menggantikan Yu Qiuzi dengan menteri yang lebih cakap.
Setelah terlalu sering dibujuk, akhirnya Raja Zhuang menggantikannya dengan Shu Aosun, yang dikenal karena ‘moralitas dan kemampuannya’.
Akhirnya Shu Aosun ini berhasil membantu Chu menjadi kerajaan yang berkembang dan terkemuka.
Pada tahun 601 SM, Raja Zhuang meninggal, kemudian digantikan oleh putra Ratu Fanji, Xiong Shen, melansir History of Royal Women.
Sayangnya, kehidupan selanjutnya tidak diketahui, hanya saja makam Raja Zhuang berada di daerah Jiangling.
Ratu Fanji dikenal sebagai penasihat raja yang bijaksana.
Melalui bimbingannya, Raja membiarkan Chu menjadi salah satu kekuatan teratas di periode Musim Semi dan Musim Gugur.
Sejarawan resmi Chu menulis bahwa ‘Zhuang mampu menguasainya atas orang lain karena Fanji berusaha keras’.
Sejak itu, Fanji ditampilkan secara menonjol dalam literatur China.
Yu Jinfeng, seorang administrator Qing, menulis di makamnya bahwa ratu adalah ‘Seorang Wanita yang Berbudi Luhur’.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR