Pada tahun 1979, dalam pertemuan dengan penulis Valentin Sidorov, Baba Vanga berkata, "Semua akan hilang seperti es, hanya menyisakan satu hal yang utuh, kemuliaan Vladimir, kemuliaan Rusia. Tidak. Siapa yang bisa menghentikan Rusia menjadi penguasa dunia."
Baba Vanga juga meramalkan bahwa ekstrimis Rusia akan berperang di Eropa dan bahwa suatu hari Rusia dapat menguasai dunia.
Meski saat ini Rusia bukanlah negara terdepan di dunia, namun perang Rusia dengan Ukraina dan Eropa telah menjadi kenyataan.
Isu perang antara Rusia dan Ukraina masih menjadi salah satu isu yang paling memprihatinkan di dunia saat ini.
Baru-baru ini, pada malam 16 Maret, gempa berkekuatan 7,3 SR mengguncang timur laut Jepang, di laut dekat lokasi bencana nuklir Fukushima.
Badan Meteorologi Jepang telah mengeluarkan peringatan tsunami.
Pada pukul 7 pagi waktu setempat pada 17 Maret, gempa kuat telah menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai 194 orang, terutama di prefektur Fukushima dan Miyagi.
Gempa juga menyebabkan pemadaman listrik dan air yang meluas, jalan terputus, gempa susulan berlanjut dan banyak orang harus dievakuasi ke tempatyang aman.
Bencana ini tampanya telah memenuhi prediksi Baba Vanga tentang bencana alam yang terjadi pada 2022.
Tak hanya itu, Baba Vanga juga tepat memprediksi masyarakat akan siap dengan virus baru, khususnya di sini virus corona.
Meski sata ini pandemi belum berakhir, namun di banyak negara di dunia, masyarakat tampaknya secara bertahap mulai terbiasa dengan pandemi tersebut.
Baba Vanga sendiri mulai menemukan kemampuan meramalnya pada usia 12 tahun setelah dia kehilangan penglihatannya karena terperangkap dalam badai pasir.
Sejauh ini, banyak ramalan Baba Vanga menjadi kenyataan seperti serangan teroris 9/11/ di menara kembar AS, tenggelamnya kapal Rusia Krusk, pemilihan Presiden Rusia Putin, dan munculnya presiden AS Barack Obama, Brexit, krisis migrasiEropa, kebangkitan militan Negara Islam, kematian Putri Diana dari Inggris, bahkan pandemi Covid-19.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR