Padahal Baru Berjalan 3 Bulan pada Tahun 2022, Rupanya 3 Ramalan Baba Vanga Menjadi Kenyataan, Salah Satunya Perang Rusia-Ukraina

Tatik Ariyani

Editor

Intisari-Online.com - Baba Vanga merupakan salah satu peramal terkenal yang meninggal pada tahun 1996.

Banyak ramalan Baba Vanga yang menjadi kenyataan, termasuk ramalan tentang nasib masa depan dunia atau ramalannya tentang dirinya sendiri dan orang-orang di seitarnya.

Hal-hal misterius yang berkaitan dengan kehidupan dan ramalan Baba Vanga pun masih belum ada yang bisa dijelaskan.

Namun, banyak orang percaya bahwa peramal buta dari Bulgaria ini benar-benar dapat melihat ke masa depan.

Sebelum kematiannya, Baba Vanga meninggalkan banyak ramalan tentang masa depan hingga tahun 5079 - tahun yang dia yakini sebagai akhir dunia.

Untuk tahun 2022, peramal ini juga membuat beberapa prediksi untuk masa depan.

Tak disangka, saat tahun 2022 baru berjalan hampir 3 bulan, setidaknya 3 prediksi tersebut menjadi kenyataan.

Melansir Eva.vn, Jumat (18/3/2022), Baba Vanga mengatakan bahwa tahun 2022 akan menjadi tahun dengan banyak perubahan di dunia.

Baca Juga: Bak Bikin Perasaan Warga Seantero Eropa Naik Roller Coaster, Ramalan Baba Vanga Sebut Putin Bakal Kuasai Dunia, Tapi Kemudian Mati karena Ini

Baca Juga: Ramalannya Menjadi Kenyataan, Terjadi Invasi Rusia ke Ukraina, Rupanya Perang Tahun 2022 Sudah Diramalkan Peramal Terkenal Ini Tahun 1555 Begini Bunyi Ramalannya!

Orang akan terbiasa dengan virus baru, dua orang penting di dunia akan lahir, banyak bencana alam akan terjadi, virus mematikan ditemukan di Siberia, belalang menyerang tanaman di India, kelaparan dan kekurangan air bersih mengancam, pengambialihan teknologi realitas virtual, serangan alien dan perang pergolakan akan pecah.

Meskipun dia meninggal hampir tiga dekade yang lalu, tampaknya peramal buta Baba Vanga meramalkan konflik antara Rusia dan Ukraina.

Pada tahun 1979, dalam pertemuan dengan penulis Valentin Sidorov, Baba Vanga berkata, "Semua akan hilang seperti es, hanya menyisakan satu hal yang utuh, kemuliaan Vladimir, kemuliaan Rusia. Tidak. Siapa yang bisa menghentikan Rusia menjadi penguasa dunia."

Baba Vanga juga meramalkan bahwa ekstrimis Rusia akan berperang di Eropa dan bahwa suatu hari Rusia dapat menguasai dunia.

Meski saat ini Rusia bukanlah negara terdepan di dunia, namun perang Rusia dengan Ukraina dan Eropa telah menjadi kenyataan.

Isu perang antara Rusia dan Ukraina masih menjadi salah satu isu yang paling memprihatinkan di dunia saat ini.

Baru-baru ini, pada malam 16 Maret, gempa berkekuatan 7,3 SR mengguncang timur laut Jepang, di laut dekat lokasi bencana nuklir Fukushima.

Badan Meteorologi Jepang telah mengeluarkan peringatan tsunami.

Baca Juga: Kecelakaan Pesawat di China Jadi Sorotan Dunia, Terkuak Deretan Kecelakaan Tragis Pesawat Boeing 737 Salah Satunya Dialami Indonesia 3 Tahun Lalu, Disebut Kecelakaan Paling Mematikan

Baca Juga: Kecelakaannya Nyaris Gemparkan Seluruh Dunia, Inilah Teori Mengerikan di Balik Jatuhnya Pesawat China yang Tewaskan 132 Penumpang

Pada pukul 7 pagi waktu setempat pada 17 Maret, gempa kuat telah menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai 194 orang, terutama di prefektur Fukushima dan Miyagi.

Gempa juga menyebabkan pemadaman listrik dan air yang meluas, jalan terputus, gempa susulan berlanjut dan banyak orang harus dievakuasi ke tempatyang aman.

Bencana ini tampanya telah memenuhi prediksi Baba Vanga tentang bencana alam yang terjadi pada 2022.

Tak hanya itu, Baba Vanga juga tepat memprediksi masyarakat akan siap dengan virus baru, khususnya di sini virus corona.

Meski sata ini pandemi belum berakhir, namun di banyak negara di dunia, masyarakat tampaknya secara bertahap mulai terbiasa dengan pandemi tersebut.

Baba Vanga sendiri mulai menemukan kemampuan meramalnya pada usia 12 tahun setelah dia kehilangan penglihatannya karena terperangkap dalam badai pasir.

Sejauh ini, banyak ramalan Baba Vanga menjadi kenyataan seperti serangan teroris 9/11/ di menara kembar AS, tenggelamnya kapal Rusia Krusk, pemilihan Presiden Rusia Putin, dan munculnya presiden AS Barack Obama, Brexit, krisis migrasiEropa, kebangkitan militan Negara Islam, kematian Putri Diana dari Inggris, bahkan pandemi Covid-19.

Artikel Terkait