Intisari - Online.com -Pesawat Boeing 737-800s jatuh di China,dikhawatirkanmenewaskan seluruh penumpangnya berjumlah 132 orang.
Walaupun pesawat itu memiliki catatan pendaratan yang bagus, Boeing telah mengalami beberapa tragedi mengerikan bertahun-tahun lamanya.
Melansir Daily Star, penyelamat di selatan China telah mencari korban yang selamat setelah Boeing 737-800 jatuh ke tanah, dengan 132 penumpang dikhawatirkan tewas.
Penyelidik masih mencari penyebab kecelakaan tersebut, yang menunjukkan penerbangan China Eastern MU5735 terjun dari langit Senin 21 Maret 2022 kemarin.
Pakar penerbangan mengatakan bahwa Boeing 737-800s memiliki catatan keamanan yang baik, dengan ribuan pesawat masih beroperasi di seluruh dunia.
Namun ada beberapa kecelakaan lain melibatkan pesawat ini bertahun-tahun lamanya, beberapa melibatkan kesalahan pilot, lainnya karena faktor luar.
Gol Transportes Aereos Penerbangan 1907
Pada September 2006, sebuah penerbangan dalam negeri di Brasil mengklaim bertanggung jawab atas hilangnya nyawa semua penumpang dan krunya berjumlah 154 orang, setelah sebuah pesawat Boeing terlibat dalam kecelakaan di tengah udara dengan pesawat bisnis.
Baca Juga: Letna Ajeng Tresna, Pilot Jet Tempur TNI AU Pertama Indonesia
Kejadian itu menunjukkan separuh dari sayap kiri pesawat terpotong, dan pesawat terbagi menjadi dua, mendarat di sebuah hutan.
Pesawat satunya, Embraer Legacy 600, berhasil mendarat dengan tujuh orang di dalamnya selamat tanpa cedera.
Otoritas Brasil menyebut kecelakaan itu terjadi karena kesalahan kontrol lalu lintas udara dan kesalahan oleh pilot Legacy, tapi otoritas AS menemukan bahwa tidak ada pilot-pilot AS yang salah.
Kenya Air Penerbangan 507
Pada Mei 2007, Boeing Kenya Airways Penerbangan 507 jatuh dua menit setelah lepas landas dari sebuah bandara di Kamerun dalam babak kedua perjalanannya ke Nairobi, sehari ketika pilot beberapa pesawat lain menolak terbang karena kondisi tersebut.
Segera setelah lepas landas, jet jatuh ke sebuah rawa mangrove.
Sebanyak 114 penumpang dan krunya tewas.
Ethiopian Airlines Penerbangan 409
Penerbangan 409 menabrak Med segera setelah lepas landas dari Beirut pada Januari 2010 dalam sebuah misteri untuk banyak orang.
Para saksi, termasuk pengendali lalu lintas udara, mengatakan mereka melihat sebuah ledakan oranye, mengatakan pesawat ditembak dan bukan karena petir.
Namun sebuah investigasi resmi tidak temukan bukti apapun dari skenario itu, dan menyalahkan pilot yang mereka katakan telah gagal mengikuti pelatihannya.
Perusahaan aviasi tidak setuju dengan penemuan resmi, menunjuk bahwa pilot sudah berpengalaman.
Seluruh penumpang berjumlah 90 orang tewas.
Air India Express Penerbangan 812
Pesawat Air India Express jatuh pada Mei 2010 di sebuah bandara di Mangalore.
Kapten dinasehati tiga kali oleh co-pilot untuk membatalkan lepas landas tapi ia menolak melakukannya, dan pesawat berakhir di jurang dan terbakar.
Dari 166 penumpang dan awak kapal hanya ada 8 orang yang selamat.
Flydubai Penerbangan 981
Pada Maret 2016, 62 penumpang naik penerbangan ini setelah dua upaya gagal untuk mendarat di malam hari dalam kondisi buruk di Bandara Rostov-on-Don, Rusia.
Di akhir penerbangan dari Uni Emirat Arab (UEA), pilot menghabiskan dua jam mengelilingi bandara sebelum berupaya mendaratkan pesawat.
Mereka meninggalkannya lagi, tapi beberapa detik kemudian pesawat jatuh di jalurnya.
Kesalahan pilot disalahkan dalam tragedi ini.
Ukraine International Airlines Penerbangan 752
Penerbangan 752 ditembak oleh militer Iran pada Januari 2020 setelah mereka salah mengira pesawat itu sebagai pesawat serangan.
Penerbangan dari Teheran ke Kyiv, Ukraina, ditarget oleh dua rudal antar permukaan, menghasilkan kematian 176 penumpang, termasuk 57 warga Kanada.
Air India Express Penerbangan 1344
Pada Agustus 2020, Penerbangan 1344 dari Dubai ke Bandara Internasional Calicuttergelincir dari landasan pacu saat mendarat dan menewaskan 21 orang, termasuk kedua pilot.
Pesawat telah mencoba dua pendaratan sebelum upaya ketiga yang menentukan dalam hujan lebat. Ada dua korban terluka di antara 169 orang yang selamat.
Investigasi menemukan bahwa kecelakaan itu karena kesalahan pilot, dengan salah satu dari mereka menolak untuk lepas landas lagi ketika diperintahkan.
Baca Juga: Sah! Indonesia Borong Jet Tempur F-15 EX dan Rafale, Seperti Apa Spesifikasinya?