Sultan Mehmed III menggunakan pelayan bisu tuli untuk menjalankan misi tersebut, sehingga mereka tidak bisa bersaksi.
Pembunuhan dilakukan dengan tali busur sehingga darah bangsawan tidak akan mengalir.
Jenis suksesi persaudaraan ini cukup umum terjadi di Kekaisaran Ottoman.
Namun, eksekusi ini membuat takut penduduk, karena belum pernah terjadi sebelumnya atau sejak begitu banyak bangsawan Ottoman terbunuh pada malam yang sama, oleh anggota keluarga mereka.
Meskipun demikian pembunuhan saudara bukanlah praktik hukum di dasar Kekaisaran Ottoman.
Metode pembunuhan saudara ini dilegalkan oleh Mehmed II setelah perang saudara yang panjang melawan saudara-saudaranya, Suleiman, Isa, dan Musa.
Perang saudara berlangsung delapan tahun dan ini melemahkan kekaisaran.
Menjadi suatu kehormatan untuk dicekik dengan tali busur daripada dipenggal dan kehilangan kepala, yah menjadi sedikit penghiburan bagi para pangeran muda itu.
Sembilan belas pangeran dimakamkan bersebelahan di dekat Haga Sophia, dan ruang pemakaman mereka itu masih bisa dikunjungi.
Sementara itu, Mehmed III adalah penguasa kejam yang juga senang melihat payudara wanita dibakar dengan besi panas.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR