Senang Lihat Payudara Wanita Dibakar dengan Besi Panas, Kisah Sadis Sultan Mehmed III, Perintahkan 19 Pangeran Ottoman Saudaranya untuk Dibunuh Atas Nama Stabilitas Kesultanan

K. Tatik Wardayati

Editor

Sultan Mehmed III, perintahkan ke-19 saudaranya untuk dibunuh demi amankan Kekaisaran.
Sultan Mehmed III, perintahkan ke-19 saudaranya untuk dibunuh demi amankan Kekaisaran.

Intisari-Online.com – Bekas gereja Haga Sophia telah banyak diberitakan di media bahwa bangunan tersebut diubah menjadi masjid untuk kedua kalinya.

Namun, yang tidak diketahui banyak orang adalah bahwa tepat di sebelah bangunan terkenal itu terdapat cerita tersembunyi yang unik.

Di sebuah ruang pemakaman, 19 pangeran Ottoman dimakamkan di samping satu dengan yang lain.

Mereka itu semuanya dibunuh pada malam yang sama, oleh satu-satunya saudara mereka yang masih hidup.

Pembantaian kerajaan berdarah 19 pangeran Ottoman itu terjadi pada tanggal 28 Januari 1595 dalam apa yang dikenal sebagai hari paling gelap dan paling berdarah dalam sejarah Istana Topkapi pada abad ke-15 dan ke-16.

Sampai tahun 1595, Murad III memerintah Kekaisaran Ottoman, dan Kekaisaran Ottoman memiliki ekspansi terbesar di Timur Tengah di bawah pemerintahannya.

Kemudian Mehmed III menjadi Sultan pada 15 Januari 1595, menggantikan ayahnya, Murad III.

Beberapa malam setelah dia naik takhta, dia membunuh sembilan belas saudara laki-lakinya, belum pernah ada begitu banyak bangsawan yang dieksekusi dalam satu malam, melansir royalcentral.

Baca Juga: Sering Diabaikan, Inilah Rabia Gulnus Emetullah Valide Sultan, Ratu Ottoman yang Sangat Pencemburu, Bunuh Saudara-saudara Suaminya, Bahkan Ubah Gereja Jadi Masjid Sebagai Rampasan Perang

Baca Juga: ‘Kegilaan’ Ibrahim I Sultan Kekaisaran Utsmaniyah, Karena Trauma Coba Alihkan Kesenangan Duniawi dengan 280 Selir, Lalu Perintahkan Semua Selirnya Ditenggelamkan, Begini Akhir Hidupnya

Pembunuhan saudara kandugn ini tidak hanya tradisional, tetapi, sampai sektiar tahun 1603, diabadikan dalam undang-undang, melansir Sky History.

Setelah seorang sultan disandang oleh Pedang Osman (upacara penobatan yang melibatkan pedang negara), saudara-saudaranya (terkadang keponakan dan paman, dan juga kerabat perempuan), semuanya akan dieksekusi atas nama stabilitas kekaisaran.

Sultan Mehmed III menggunakan pelayan bisu tuli untuk menjalankan misi tersebut, sehingga mereka tidak bisa bersaksi.

Pembunuhan dilakukan dengan tali busur sehingga darah bangsawan tidak akan mengalir.

Jenis suksesi persaudaraan ini cukup umum terjadi di Kekaisaran Ottoman.

Namun, eksekusi ini membuat takut penduduk, karena belum pernah terjadi sebelumnya atau sejak begitu banyak bangsawan Ottoman terbunuh pada malam yang sama, oleh anggota keluarga mereka.

Meskipun demikian pembunuhan saudara bukanlah praktik hukum di dasar Kekaisaran Ottoman.

Metode pembunuhan saudara ini dilegalkan oleh Mehmed II setelah perang saudara yang panjang melawan saudara-saudaranya, Suleiman, Isa, dan Musa.

Baca Juga: Lahir dari Seorang Pegawai Pos Biasa di Kekaisaran Ottoman, Inilah Mehmed Talaat Pasha, Lancarkan Genosida Armenia yang Makan Korban Hingga 600 Ribu Orang

Baca Juga: Depresi Hidup Dalam Pengasingan, Malah Jadi Gila Saat Dinobatkan Sebagai Raja, Inilah Sultan Ottoman Ibrahim I, Raja Penggila Wanita dengan Organ Intim Mirip Sapi

Tempat pemakaman 19 pangeran Ottoman yang dibunuh atas perintah Mehmed III.
Tempat pemakaman 19 pangeran Ottoman yang dibunuh atas perintah Mehmed III.

Perang saudara berlangsung delapan tahun dan ini melemahkan kekaisaran.

Menjadi suatu kehormatan untuk dicekik dengan tali busur daripada dipenggal dan kehilangan kepala, yah menjadi sedikit penghiburan bagi para pangeran muda itu.

Sembilan belas pangeran dimakamkan bersebelahan di dekat Haga Sophia, dan ruang pemakaman mereka itu masih bisa dikunjungi.

Sementara itu, Mehmed III adalah penguasa kejam yang juga senang melihat payudara wanita dibakar dengan besi panas.

Baca Juga: Enam Ratus Tahun Kesultanan Ottoman Berdiri, Beginilah Nasib Wanita dan Anak-anak Perempuan Dalam Dunia Rahasia Harem Sultan Ottoman, Dididik Jadi Pemuas Nafsu Sultan Dan Dijaga Kasim yang Dikebiri

Baca Juga: Dari 'Yatagan' Pedang Khas Ottoman hingga 'Zulfiqar' yang Diberikan Nabi Muhammad ke Ali ibn Abi Thalib, Begini Kemahsyuran Pedang Perang Berabad-abad

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait