Dari sudut pandang Eropa, respon AS adalah kasus penjangkauan.
Kanselir Scholz seperti halnya Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada 7 Maret menyatakan mereka tidak akan memberi sanksi pada penjualan hidrokarbon Rusia ke Eropa, kontras dengan Presiden Biden yang mengumumkan menunda pembelian minyak Rusia oleh AS pada 8 Maret kemarin.
Harga minyak di pasar AS meningkat USD 9 per barel, atau 8%, atas aksi Biden.
Warga Eropa sudah membayar gas sebesar 10 kali lipat dari harga Februari 2021 untuk gas alam, dan potensi kerugian ekonomi untuk Eropa sangat parah.
Dalam pertemuan video dengan Macron dan Scholz, Xi Jinping mengatakan bahwa "China menghargai upaya Jerman dan Perancis menengahi situasi di Ukraina, dan bersedia mempertahankan komunikasi dan koordinasi dengan Perancis, Jerman, dan Uni Eropa, dan memerankan peran penting dengan komunitas internasional sesuai kebutuhan semua pihak yang khawatir," menurut laporan di situs China guancha.cn.
Situs berita China menambahkan, "Xi Jinping menekankan bahwa kami seharusnya bergabung mendukung perdamaian Rusia-Ukraina, membantu dua belah pihak mempertahankan momentum negosiasi, menangani kesulitan dan melanjutkan pembciaraan meraih hasil dan perdamaian."
Xi Jinping juga menyeru "pengekangan maksimum untuk mencegah krisis kemanusiaan skala besar," menambahkan bahwa China "bersedia menyediakan bantuan kemanusiaan lebih jauh untuk Ukraina, Kami perlu bekerja sama untuk mengurangi dampak negatif krisis."
Sanksi yang kini diterapkan "akan memiliki dampak stabilitas keuangan global, energi, transportasi, dan rantai pasokan dan akan menyeret ekonomi dunia."
KOMENTAR