Meskipun piramida langkah dianggap pencapaian terbesarnya, Imhotep ia juga dikenang karena risalah medisnya, di mana ia menganggap bahwa penyakit dan cedera berasal dari alam daripada hukuman yang dikirim oleh para dewa atau disebabkan oleh roh atau kutukan.
Dia juga diyakini sebagai penulis Edwin Smith's Papyrus, sebuah teks medis Mesir kuno, yang berisi hampir 100 istilah anatomi dan menjelaskan 48 cedera dan perawatannya.
Itu berarti, pengobatan Mesir yang diprakarsai oleh Imhotep adalah yang pertama menganalisis penyakit dari sudut pandang rasional, meninggalkan penjelasan mitologis.
Dari rincian hidupnya, sangat sedikit yang selamat meskipun fakta bahwa banyak patung dirinya telah ditemukan.
Beberapa menunjukkan dia sebagai pria biasa yang berpakaian dengan pakaian biasa.
Sementara yang lain menunjukkan dia sebagai orang bijak yang duduk di kursi dengan gulungan papirus di lutut atau di bawah lengannya.
Patung-patungnya menunjukkan dia dengan janggut, berdiri, dan membawa ankh dan tongkat kerajaan, melansir historicaleve.
Lalu, di mana Imhotep dimakamkan?
Kalau Anda masih ingat film bioskop The Mummy (1999) karya Stephen Sommers, dalam film tersebut terdapat sosok antagonis utama yaitu karakter yang disebut Imhotep, iman besar Firaun Seti.
Jelas, Imhotep dari film ini tidak sama dengan Imhotep dari artikel ini.
Faktanya, Imhotep yang kita bahas ini hidup selama Kerajaan Lama, lebih dari seribu tahun sebelum pemerintahan Seti I.
Rupanya masih ada orang yang tetap terobsesi untuk menemukan kuburannya yang hilang.
Bahkan pada zaman dahulu tampaknya lokasi makam Imhotep tidak diketahui, sebagaimana disebutkan dalam puisi Mesir kuno berjudul The Song of the Harp.
Menurut pendapat umum, makam Imhotep disembunyikan di daerah Saqqara, mungkin di dekat, atau bahkan di bawah, piramid Djoser.
Sementara Proyek Survei Geofisika Saqqara memang telah mencapai hasil yang sangat menarik, tidak ada pernyataan bahwa makam Imhotep telah ditemukan.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR