Advertorial
Intisari-online.com - Selama lebih dari lima dekade, lubang api besar yang dijuluki gerbang neraka telah berkobar di Gurun Karakum Turkmenistan.
Presiden negara itu Gurbanguly Berdymukhamedov berkata ingin memadamkannya, kata Brandon Specktor untuk Live Science.
Pada 8 Januari, Berdymukhamedov itu muncul di saluran TV yang dikelola negara.
Ia mendesak para pejabat untuk menemukan solusi untuk memadamkan api dari kawah besar yang terbakar yang dikenal sebagai gerbang neraka.
"Kami kehilangan sumber daya alam yang berharga yang mana kami bisa mendapatkan keuntungan yang signifikan dan menggunakannya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat kami," kata Berdymukhamedov selama program, per Agence France-Presse (AFP).
Tidak jelas apakah ada solusi yang layak saat ini.
Penjelajah George Kourounis, orang pertama yang turun ke dasar gerbang neraka pada November 2013, memberi tahu Sarah Durn dari Atlas Obscura.
Mengatakan bahwa perbaikan yang tampaknya logis pun terbukti sia-sia.
"Saat saya menggali tanah (di dasar kawah) untuk mengumpulkan sampel tanah ini, api akan mulai keluar dari lubang yang baru saya gali karena menciptakan jalur baru bagi gas alam untuk keluar dari kawah," Kata Kourounis.
"Jadi, bahkan jika Anda memadamkan api dan menutupinya, ada kemungkinan gas itu masih bisa menemukan jalan keluarnya ke permukaan dan yanghanya membutuhkan satu percikan api untuk menyalakannya lagi," katanya.
MenurutLive Science, upaya untuk mengekang neraka setinggi 230 kaki, 65 kaki, yang dikenal sebagai Kawah Gas Darvaza, telah berlangsung sejak pertama kali dinyalakan pada tahun 1971.
Tetapi Atlas Obscura melaporkan bahwa asal mula api tidak jelas.
Pengetahuan populer mengklaim bahwa kawah tersebut terbentuk pada tahun 1971 setelah kecelakaan gas alam Soviet ketika sebuah rig pengeboran runtuh ke padang pasir.
Soviet menyalakan api di area yang runtuh untuk membakar metana, dengan asumsi api hanya akan bertahan satu atau dua hari.
Sementara ahli geologi lokal, berpendapat kawah itu terbentuk pada akhir 1960-an dan tidak menyala sampai 1980-an.
Misteri itupun sulit dipecahkan karena Turkmenistan, merupakan negara terisolasi kedua di dunia di belakang Korea Utara.
Yang terkenal dari Turkmenistan hanyalah, kisah nyentrik kehidupan presidennya Berdymukhamedov, yang mengangkat barbel emas di depan kabinetnya, memerintahkan pembangunan patung emas raksasa anjing gembala Turkmenistan.
Berdymukhamedov mengatakan sebagian dari alasannya untuk menutup lubang berasal dari kepedulian terhadap keselamatan warga sekitar, Gianluca Pardelli.
Namun pendiri Soviet Tours, mengatakan kepada Atlas Obscura bahwa dia sulit percayatentangpernyataan presiden.
Justru mengklaim bahwa dia yakin Berdymukhamedov memerintahkan kota terdekat diratakan dengan tanah karena tampak miskin.
Lilit Marcus untuk CNN melaporkan bahwa pejabat Turkmenistan percaya ada alasan lingkungan yang baik untuk memadamkan gerbang neraka.
Ia menyatakan bahwa gerbang neraka menyebabkan pemborosan sumber daya alam, karena kawah tersebut mengeluarkan gas metana, yang merusak atmosfer.
Kemudian gas tersebut juga memiliki efek kesehatan yang negatif bagi penduduk sekitar.
Upaya sebelumnya untuk memadamkan api telah gagal.
Baca Juga: Misteri Gerbang Neraka Romawi Kuno yang Terkenal Sangat Mematikan Akhirnya Terungkap
Baca Juga: Inilah Penampakan Tempat yang Dijuluki Gerbang Neraka, Ada Ratusan Tanda Anti Penyihir di Dindingnya
Menurut AFP, upaya terakhir terjadi pada 2010, ketika Berdymukhamedov meminta para ahli tidak berhasil menemukan cara untuk memadamkan api.
Gerbang Neraka tidak dapat disangkal membocorkan metana yang berharga dan berbahaya bagi lingkungan ke atmosfer.
Kawah itu adalah lingkungan yang berpolusi, Stefan Green, seorang ahli mikrobiologi, yang menemani Kourounis pada 2013, memberi tahu Atlas Obscura.
Turkmenistanmerupakan salah satu deposit gas alam terbesar di dunia, danmenjadi salah satu sumber pendapatan utama negara itu.