Intisari-online.com - Selama lebih dari lima dekade, lubang api besar yang dijuluki gerbang neraka telah berkobar di Gurun Karakum Turkmenistan.
Presiden negara itu Gurbanguly Berdymukhamedov berkata ingin memadamkannya, kata Brandon Specktor untuk Live Science.
Pada 8 Januari, Berdymukhamedov itu muncul di saluran TV yang dikelola negara.
Ia mendesak para pejabat untuk menemukan solusi untuk memadamkan api dari kawah besar yang terbakar yang dikenal sebagai gerbang neraka.
"Kami kehilangan sumber daya alam yang berharga yang mana kami bisa mendapatkan keuntungan yang signifikan dan menggunakannya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat kami," kata Berdymukhamedov selama program, per Agence France-Presse (AFP).
Tidak jelas apakah ada solusi yang layak saat ini.
Penjelajah George Kourounis, orang pertama yang turun ke dasar gerbang neraka pada November 2013, memberi tahu Sarah Durn dari Atlas Obscura.
Mengatakan bahwa perbaikan yang tampaknya logis pun terbukti sia-sia.
"Saat saya menggali tanah (di dasar kawah) untuk mengumpulkan sampel tanah ini, api akan mulai keluar dari lubang yang baru saya gali karena menciptakan jalur baru bagi gas alam untuk keluar dari kawah," Kata Kourounis.
"Jadi, bahkan jika Anda memadamkan api dan menutupinya, ada kemungkinan gas itu masih bisa menemukan jalan keluarnya ke permukaan dan yang hanya membutuhkan satu percikan api untuk menyalakannya lagi," katanya.
Source | : | Smithsonian |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR