Misteri Gerbang Neraka Romawi Kuno yang Terkenal Sangat Mematikan Akhirnya Terungkap

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Ilustrasi arena, dengan asap beracun yang keluar dari gerbang

Intisari-Online.com- Sebuah gua Romawi kuno diyakini sebagai gerbang yang sangat mematikan dan menuntun ke neraka.

Semua hewan yang mendekati tempat itu akan binasa dengan sendirinya tanpa alasan yang jelas.

Namun, para ilmuwan sekarang nampaknya dapat mengetahui penyebab kematian korban-korban itu.

Gua/ gerbang itu pertama ditemukan kembali oleh para arkeolog dari Universitas Salento, Italia.

Baca Juga:Sudah 4 Hari Pencarian Dilakukan, Pengemudi Taksi Online yang Menghilang Belum Ditemukan, Ini Kata Paranormal!

Baca Juga:(Foto) Inilah 12 Standar Kecantikan Wanita di Beberapa Negara yang di Kreasikan Lewat Photoshop, Termasuk Indonesia!

Sebuah prasasti yang didedikasikan untuk Dewa Pluot dan Kore.
Tempat itu terletak di sebuah kota bernama Hierapolis di Frigia kuno, sekarang Turki.

Gerbang yang disebut Pluto itu difungsikan sebagai tempat pengorbanan, binatang akan dilempar dalam keadaan hidup untuk dewa dan dikeluarkan dalam keadaan mati.

Saat pendeta menuntun hewan (sapi jantan) ke arena, para penonton dapat melihat dari kejauhan asap kematian mengepul keluar dari gerbang.

"Tempat ini penuh dengan uap lebat, binatang yang masuk ke sana akan menemui kematian seketika," tulis sejarawan Yunani Strabo (64 SM) sebagaimana dilansir Science Alert.

Fenomena inilah yang mengingatkan tim arkeologi ke lokasi gua.

Burung yang terbang terlalu dekat dengan pintu masuk gua akan tercekik dan jatuh mati.

Menurut ahli volkanologi Hardy Pfanz dari Universitas Duisburg-Essen di Jerman, hal itu disebabkan oleh aktivitas seismik di bawah tanah.

Tingkat gas karbon dioksida di kawasan mematikan itu lebih kental mencapai 86-91 persen.

Baca Juga:Operasi Gagak, Agresi Militer Belanda di Yogyakarta yang Gagal Membunuh Bung Karno

Gerbang Pluto sekarang.
Gas itu sangat mematikan terutama pada pagi hari setelah terakumulasi semalaman.

Sementara pengorbanan hewan hanya boleh dilakukan oleh seorang pendeta yang menahan napas untuk bertahan hidup.

Di dalam gua juga ditemukan sisa-sisa kuil, kolam renang, dan serangkaian prasasti yang didedikasikan untuk para dewa.

Baca Juga:Mirip Film Final Destination, Siswi Terbunuh Setelah Pisau Traktor Pemotong Rumput Membelah Kepalanya

Artikel Terkait