Intisari-Online.com - Ketegangan antaraRusia dan Ukraina telah mencapai titik didih selama beberapa bulan terakhir.
Pada bulan September, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memperingatkan konflik Rusia dan Ukrainabisa terjadi kapan saja.
Bahkan konflik itu bisa berubah menjadiperang habis-habisan dengan Rusia.
"Saya pikir mungkin ada," kataZelenskiy saat berbicara di KTT Strategi Eropa Yalta (YES).
"Itu adalah hal terburuk yang bisa terjadi, tapi sayangnya ada kemungkinan itu."
Sergei Ryabkov, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, memperingatkan bahwa, jika ketegangan antara Moskow dan Ukraina terus meningkat, mungkin akan terulang kembali krisis rudal Kuba.
"Anda tahu, itu benar-benar bisa terjadi," kata Ryabkov.
Oleh karenanya kini Ukraina tengah bersiap-siap.
Bahkan kiniribuan orang Ukraina telah bergabung dengan Pasukan Pertahanan Teritorial (TDF), sebuah bagian sukarela dari tentara.
Dilansir dariexpress.co.uk pada Rabu (26/1/2022), sebuah foto menunjukkan warga sipil mengambil bagian dalam sesi pelatihan militer di luar Lviv pada hari Selasa.
Seorang wanita, Mariana Zhaglo, mengatakan dia bersedia melakukan apa pun untuk membela negaranya.
"Sebagai seorang ibu saya tidak ingin anak-anak saya mewarisi masalah Ukraina, atau ancaman ini diteruskan kepada mereka," kataZhaglo - yang difoto memegang senapan besar.
"Lebih baik aku menangani ini sekarang."
"Jika itu yang terjadi maka kami akan berjuang untuk Kiev."
"Kami akan berjuang untuk melindungi kota kami."
"Jika ada kebutuhan untuk memulai penembakan, maka saya akan mulai menembak."
Ketika ditanya bagaimana tanggapannya ketika memegangZbroyar Z-15, sebuah senapan berburu, dia bilang dia tidak punya niat berburu.
"Saya tidak pernah berburu dalam hidup saya."
"Tapi mereka memberikan ini setelah berdiskusi tentang senapan apa yang kami gunakan."
Jika benar Rusia akan menyerang Ukraina, maka selain Ukraina sendiri, ada banyak negara yang siap membantu.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menjadi pemimpin Barat terbaru yang bersumpah akan melakukan pembalasan jika Rusia melanjutkan invasi.
"Jika ada serangan, akan ada pembalasan dan harga untuk Rusia akan sangat tinggi."