Penulis
Intisari-Online.com - Saat ini, Rusia sedang disorot karena sudah menurunkan lebih dari 100.000 tentaranya di perbatasan Ukraina.
Namun mendadak sebuah kapal perang serbu amfibiRusia sedang menuju Selat Inggris.
Hal itu langsung membuat khawatir bahwa konflik Rusia dan Ukraina bisa pecah dalam waktu dekat.
Apa yang terjadi?
Apakah sekarang Inggris yang menjadi sasaran Rusia?
Menurut data AIS dari marinetraffic.com, lima kapal pendarat kelas Ropucha dan satu kapal pendarat kelas Ivan Gren telah diberangkatkan dari armada Baltik Rusia.
Diyakini kapal-kapal itu sedang dalam perjalanan menuju Selat Inggris.
Hal ini membuat pengawasan di daerah itu ditingkatkan.
Dilansir dariexpress.co.uk pada Kamis (20/1/2022),pengawasan kemudian diambil alih oleh kapal Angkatan Laut Belgia dan Inggris.
Tiga kapal kelas Ropucha terlihat bergerak melalui Selat Denmark pada hari Senin.
Pada hari Selasa, dua kapal kelas Ropucha tambahan dan kapal kelas Ivan Gren juga melakukan transit, menurut Jurnal Pertahanan Inggris.
Menurut Armchair Admiral, Angkatan Laut Prancis juga membayangi kapal-kapal Rusia di samping HMS Dragon milik Angkatan Laut Kerajaan.
Rupanya kejadian initerjadi setelah Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengumumkan Inggris akan memasok sistem senjata pertahanan ke Ukraina.
Ini karena konflik antara Moskow dan Kiev meningkat.
Ketegangan antara Moskow dan Kiev mencapai titik didih tahun lalu setelah Rusia mengumpulkan lebih banyak pasukan di dekat perbatasan yang diperebutkan.
Sejak 2014, lebih dari 14.000 orang tewas dalam konflik di Ukraina timur.
Pada bulan September, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memperingatkan perang habis-habisan dengan Rusia bisa menjadi kemungkinan.
"Mengingat perilaku yang semakin mengancam dari Rusia dan di samping dukungan kami saat ini, Inggris menyediakan paket bantuan keamanan baru untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Ukraina," kataWallace.
"Kami telah mengambil keputusan untuk memasok Ukraina dengan sistem senjata pertahanan anti-armor ringan."
"Sejumlah kecil personel Inggris akan memberikan pelatihan tahap awal untuk waktu yang singkat, dalam kerangka Operasi Orbital, sebelum kembali ke Inggris."
“Paket bantuan keamanan ini melengkapi kemampuan pelatihan yang sudah dimiliki Ukraina dan yang juga disediakan oleh Inggris dan sekutu lainnya di Eropa dan Amerika Serikat (AS)."
"Ukraina memiliki hak untuk mempertahankan perbatasannya dan paket bantuan baru ini semakin meningkatkan kemampuannya untuk melakukannya."
"Biar saya perjelas: dukungan ini untuk kemampuan senjata jarak pendek dan jelas bersifat defensif."
"Itu bukan senjata strategis dan tidak menimbulkan ancaman bagi Rusia; mereka harus digunakan untuk membela diri."
Menteri Pertahanan Inggris itu mengatakan setiap invasi oleh Rusia akan dianggap sebagaiserangan.
"Saya khawatir itu bisa menyebabkan hilangnya banyak nyawa di semua sisi."
“Saya masih tetap berharap diplomasibisa dilakukan."
"Tapi ini adalah pilihan Presiden Putin sendiri."
"Apakah akan memilih diplomasi dan dialog atau konflik dan konsekuensinya," tutupnya.