Penulis
Intisari-Online.com - Nama Barbados mendadak menjadi perbincangan.
Ini karenaBarbados mengumumkan pada pada Senin (29/11/2021) bahwa mereka telah resmi menjadi republik baru.
Ya, Barbados pada akhirnya memisahkan diri dari Inggris setelah hampir 400 tahun menjadikoloni tertua di Inggris.
Di dunia, nama Barbados mungkin belum terdengar familiar bagi sebagian orang.
Walau begitu, Barbados langsung menjadi incaran China setelah mereka memutuskan keluar dari negara Persemakmuran Inggris.
Hal itu disampaikan oleh anggota parlemen Tory Damian Green.
Dilansir dari express.co.uk pada Kamis (2/12/2021), dia memperingatkan bahwa China sedang dalam perjalanan untuk menginvestasikan uang ke negara-negara seperti Barbados.
Pulau yang berada di Lesser Antilles dan telah merdeka sejak 1966 itu resmi menjadi republik setelah Ratu Elizabeth dilengserkan sebagai kepala negara pada Senin.
Meskipun Barbados tetap menjadi anggota Persemakmuran, tapi keputusan untuk menjadi republik sebagian besar menarik minat China.
Apalagi Asia Timuritu berambisimemiliki militer paling kuat di dunia pada tahun 2050.
Anggota parlemen Tory mengatakan kepada Iain Dale di LBC bahwa China dapat menggunakan pengaruh keuangannyadan berubah menjadi kekuatan kolonial terkemuka di dunia.
"Saya tidak mempermasalahkan Barbados inginmenjadi republik," ucap Tory.
"Tapisaya lebih khawatir dengan China karena yang China bisa sangat berbahaya."
“Karena dalam arti tertentu ada permainan global yang jauh lebih serius yang terjadi di sini."
"Ini jelas merupakan upaya China untuk menggunakan pengaruh uang dan menarik negara-negara ke dalam utang untuk secara efektif menjadi kekuatan kolonial baru di seluruh dunia."
“Dan saya pikir jika itu dibiarkan, itu akan menjadi ancaman nyata bagi demokrasi di banyak negara Persemakmuran.”
Barbados sendiri bukanlah satu-satunya anggota Persemakmuran yang ingin dikembangkan hubungan militer dan diplomatik dengan China.
Beberapa negara Persemakmuran menerima pelatihan militerChina secara teratur. Ini termasuk Guyana, Kamerun, dan Rwanda.
Sejatinya keputusan Barbados untuk menjadi republik telah mendapat kritik. Bahkan dari orang Barbados sendiri.
Mereka khawatir bahwa kemerdekaan baru ini bisa menjadi 'pedang bermata dua' karena China ingin memperluas pengaruhnya di Karibia di masa depan.
China dilaporkan telah menggelontorkan lebih dari 400 juta Poundsterling ke dalam ekonomi negara itu untuk membangun pulau itu.
Rumah, hotel, dan infrastruktur baru semuanya siap dibangun.