Penulis
Intisari-Online.com - Presiden Rusia Vladimir Putin tampaknyabersiap untuk invasi dekat Ukraina.
Apa alasanPresiden Rusia Vladimir Putin melakukannya?
Rupanya ini karenakepala militer Inggris setuju dengan para perencana NATO bahwa perang akan segera terjadi.
Semua itu karena laporan dariintelijen Amerika Serikat (AS) yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Uni Eropa (UE) dan NATO.
Presiden AS Joe Biden menilai bahwa Rusia siap untuk menyerang Ukraina.
Dalam video KTT mendatang dengan Putin, Presiden AS akan memperingatkan dia terhadap invasi.
Presiden Biden dilaporkan akan mendapat dukungan penuh dari NATO dan Uni Eropa untuk tindakan pembalasan.
Awal pekan ini, seorang pejabat dari pemerintahan Biden memperingatkan bahwa Rusia dapat merencanakan invasi ke Ukraina.
Mungkin secepatnya pada awal 2022, Financial Times melaporkan.
Pejabat itu juga mencatat bahwa setengah dari unit militer yang diperlukan untuk serangan semacam itu telah tiba di dekat perbatasan Ukraina selama sebulan terakhir.
Mereka mulai berbagi rincian pada awal November, sebelum pertemuan NATO minggu lalu.
Akan tetapiKremlin secara konsisten membantah.
Dilansir dari express.co.uk pada Senin pada (6/12/2021), alih-alih menyerang Ukraina, Rusia justrumenyalahkan dukungan AS dan NATO untuk Ukraina.
Menurutnya ketika ASdan negara-negara lain membantu Ukraina, malahan akan terjadi kesenjangan dalam militer.
Padahal apa kata AS belum tentu terjadi.
“Kami terkejut dengan kesenjangan intelijen ini. Bagaimana dan mengapa AS melihat hal-hal yang tidak kami lihat."
AS memperingatkan bahwa Kremlin telah bersiap untuk mengerahkan 100 kelompok taktis batalyon yang terdiri dari sekitar 175.000 personel militer.
Awal pekan ini, outlet berita Jerman BILD, yang berbicara dengan sumber militer tingkat tinggi, mengungkapkan bahwa serangan itu mungkin terjadi dalam tiga fase
Pada hari Rabu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memperingatkan bahwa rencana Rusia berkisar dari upaya untuk mengacaukan Ukraina dari dalam hingga operasi militer skala besar.
Wah, manakah yang benar? Apakah benar Rusia akan menyerang Ukraina?
Atau AS, NATO, dan sekutu-sekutunya hanya memprovokasi Rusia?