Intisari-Online.com - Uni Eropa (UE) telah mempertimbangkan untuk pengerahan 5.000 tentara dari seluruh blok.
Rencana Uni Eropa itu masuk dalam rencana cadangan dalam misi darurat atas nama "otonomi strategis".
Dilansir dari express.co.uk pada Selasa (18/1/2022), ide tersebut pertama kali dilontarkan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Lalu mulai terbentuk di meja Komisi Uni Eropa dan akan segera mencapai Parlemen di Strasbourg, Prancis.
Akan tetapi Menteri Pertahanan Belanda yang baru Kajsa Ollogren mengatakan bahwa pasukan tersebut tidak boleh disebut "tentara Uni Eropa" semata.
"Menteri Pertahanan Kajsa Ollongren mengatakan bahwa 5.000 tentara yang dapat dengan cepat dikerahkan oleh UE tidak boleh disebut tentara UE," kata juru kampanye Nexit Denktank.
"Namun hanya karena Anda tidak menyebutnya tentara UE, bukan berarti itu bukan tentara UE."
"Dan 5.000 tentara itu hanyalah permulaan."
Memang apa yang sedang direncanakan oleh Uni Eropa?
Awal bulan ini, Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengatakan timnya akan bekerja dengan Presiden Macron untuk memperkuat wilayah Schengen dan meluncurkan "Pertahanan Eropa".
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR