Penulis
Intisari-Online.com - Rusia sedang menjadi sorotan dunia setelah mengumpulkan lebih dari 175.000 tentara di perbatasan Ukraina.
Sikap Rusia itu bisa memicu konflik Rusia dan Ukraina makin memanas.
Apalagi konflik Rusia dan Ukraina memangsudah panas sejak Rusia mencaplok Krimea pada 2014 silam.
Namun meski dikecam seluruh dunia atas sikapnya, Rusia tetap tenang.
Malahan baru-baru ini,Angkatan LautRusia merilis rekaman mengerikan yang menunjukkan ancaman rudal anti-udara baru.
Dilansir dari express.co.uk pada Kamis (30/12/2021),Kementerian Pertahanan Rusia merilis rekaman yang menunjukkan keberhasilan uji coba rudal anti-udara baru selama latihan angkatan laut di Laut Baltik.
Sebuah kapal perang kelas korvet Rusia terlihat dan kemudian menghancurkan target udara.
Rekaman Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan manuver korvet di Laut Baltik sebelum melakukan peluncuran.
Dengan nama sandi "Redut", sistem pertahanan udara Rusia yang baru dapat terlihat melacak target pada sensor infra-merah.
Tes berakhir dengan pukulan yang berhasil pada target yang bergerak cepat yang menghasilkan ledakan di udara.
Rusia memang telah melakukan serangkaian latihan militer dan latihan kesiapan di tengah ketegangan yang sedang berlangsung di Ukraina.
Pengerahan puluhan ribu tentara Rusia ke utara, timur dan selatan Ukraina telah memicu kekhawatiran di Kyiv dan ibu kota Barat bahwa Moskow sedang merencanakan serangan.
Moskow menyangkal rencana semacam itu, dengan mengatakan bahwa pihaknya membutuhkan janji dari Barat.
Termasuk janji dari NATO untuk tidak memperluas aliansi ke arah timur menuju perbatasan Rusia.
Ini karena Rusia sendiri merasa terancam oleh hubungan Ukraina yang berkembang dengan aliansi Barat.
Rusia juga mengatakan bahwa mereka dapat mengerahkan pasukannya di wilayahnya sesuai keinginan.
Perkiraan jumlah pasukan Rusia yang baru-baru ini bergerak lebih dekat ke Ukraina bervariasi dari 60.000 hingga 90.000.
Tapi satu dokumen intelijen AS menunjukkan bahwa jumlah tersebut dapat ditingkatkan hingga 175.000.
Presiden AS Joe Bidensudah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Namun tidak ada jawaban pasti.
Rencananya, kedua pemimpin negara itu akan kembali berbicara pada hari Kamis ini.
Pembicaraan nanti untuk membahas kekhawatiran AS tentang meningkatnya ketegangan di Ukraina.
Apalagi terlihat beberapa tentara Rusia telah mulai kembali ke pangkalan permanen setelah latihan di dekat perbatasan dengan Ukraina.