Penulis
Intisari-Online.com - Terkait konflik Rusia dan Ukraina, ada beberapa yang maju membantu.
Tapi ada juga yang mundur dan tidak ikut campur dalamkonflik Rusia dan Ukraina.
Misalnya Inggris yang menyatakan tidak akan mengirim pasukan militernya ke Ukraina.
Ini karena Ukraina bukan merupakan anggota NATO. Sehingga mereka akan menggunakan jalur diplomasi.
Akan tetapi Jerman berkata sebaliknya.
Dilansir dari express.co.uk pada Sabtu (25/12/2021), politisi Jerman Friedrich Merz menyarankan kepada Jerman bahwa sudah waktunya untuk mempertimbangkan mengirim senjata kepada Ukraina.
Kekhawatiran Merz terkait memuncak setelahmengingat pertempuran sengit di wilayah Donbass antara pasukan Ukraina dan pemberontak separatis yang didukung oleh Rusia.
Setelah ditinggal Inggris,pemerintah Ukraina telah meminta bantuan kepada Jerman.
Mereka meminta diberi peralatan militer, termasuk fregat yang lebih tua, senjata anti-pesawat, dan komponen untuk rudal anti-kapal.
Merz sendiri langsung menanggapi permintaan Ukraina.
Tapi Jerman telah memilih untuktidak mengirimkan senjata mematikan termasuk senapan sniper danpertahanan pesawat tak berawak.
Ini karena ada beberapa negara NATO yang keberatan.
Sejauh ini,Jerman telah menyediakan peralatan militer non-mematikan yang tersedia untuk Ukraina.
Peralatan itu dapat digunakan di rumah sakit lapangan.
Sebelumnya, Jerman jugamenolak permintaan kapal fregat untuk melindungi pantai Laut Hitam dari pendaratan Rusia di musim semi.
Sebab ada beberapa orang yang keberatan.
Menteri Pertahanan Annegret Kramp-Karrenbauer (CDU) mengisyaratkan persetujuan.
Tetapi Menteri Luar Negeri Heiko Maas (SPD) kemudian tidak setuju dengangagasan itu.
Selain dari Jerman,Ukraina sudah menerima bahan dari AS, termasuk rudal anti-tank jenis "Javelin" yang digunakan dalam latihan militer minggu ini.
Ukraina juga memiliki kesepakatan dengan Inggris untuk membangun kapal perang.
Sebab negara ini sangat rentan dari pantai Laut Hitam sejakserangan keKrimea.
Apalagi Presiden Rusia Vladimir Putin sudah memerintahkan latihan pendaratan di pantai Laut Hitam.