Intisari-Online.com - Konflik Rusia dan Ukraina memanas sejak beberapa bulan lalu.
Akibat dari konflik Rusia dan Ukrainaitu, seisi Eropa dan Amerika Serikat (AS) bergejolak.
Nah kini, Rusia mendadak menuntut Uni Eropa (UE). Ada apa lagi?
Dilansir dariexpress.co.uk padaSabtu (8/1/2022), Presiden Rusia Vladimir Putin telah menuntut UE menyerang Ukraina.
Ini karena ada tuduhanpemuliaan Nazisme (Nazi) di negara itu.
Dilaporkan ribuan aktivis sayap kanan mengadakan pawai obor di Kiev untuk memperingati ulang tahun Stepan Bandera.
Stepan Bandera merupakanseorang politisi Ukraina dan ahli teori sayap militan dari Organisasi Nasionalis Ukraina (OUN) sayap kanan.
Dia juga dikenal karena keterlibatannya dalam kegiatan teroris.
Dan yang paling penting, dia pernah bekerja sama dengan Adolf Hitler dan Nazi Jerman pada awal Perang Dunia 2.
Banyak orang lain memandangnya sebagai penjahat perang.
Ini karena pasukan nasionalisnya melakukan banyak kekejaman terhadap orang-orang Yahudi dan Polandia selama perang.
OUN melakukan ribuan pembunuhan, banyak di antaranya adalah warga sipil.
Apalagi selama kampanye pembersihan etnis di Volhynia dan Galicia Timur yang menewaskan sebanyak 100.000 orang selama dua tahun.
Namun, warisan Bandera telah memicu tanggapan beragam dari pemerintah Ukraina dalam beberapa tahun terakhir.
Pada 2010, Bandera dinobatkan sebagai "Pahlawan Ukraina" oleh Presiden Viktor Yuschenko yang akan keluar.
Tetapi gelar itu kemudian dicopot pada 2011 di bawah Presiden Viktor Yanukovych.
Tidak heran ketika banyak orang menyerukan pawai untukStepan Bandera, banyak orang yang protes.
Seoranglegislator top Rusia menyerukan tanggapannya dalam sebuah posting Telegram, Vyacheslav Volodin mengutuk tindakan sayap kanan.
Dia menyebutnya sebagai tindakan yang tidak dapat diterima.
“Tidak dapat diterima ketika, di abad ke-21, para pemimpin Nazi dimuliakan lagi."
"Nazi adalah mereka yang mengorganisir kekejaman. Mereka membakar desa-desa, membunuh orang tua, wanita, anak-anak dan bayi.”
Atas sikap beberapa warga Ukraina itulah, diameminta Brussel untuk bergabung dengan Rusia dalam mengutuk gerakan itu, bahkan mengancam Ukraina dengan sanksi.
“Apa yang terjadi di Ukraina harus dikutuk oleh Parlemen Eropa, PACE (Dewan Eropa), dan OSCE PA."
"Sanksi harus dijatuhkan, semuanya harus dilakukan untuk menghentikan kebangkitan Nazi di Eropa."
Selain itu, Rusia juga menuduh Ukrainasemakin meluncur ke arah negara berdasarkan ideologi nasionalis.
Dan dia berjanji untuk mengangkat masalah ini dengan anggota parlemen Eropa selama pertemuan antar-parlemen mendatang.
Ketegangan memanas antara Rusia dan Ukraina setelah Moskow mengumpulkan puluhan ribu tentara di sepanjang perbatasannya.
Apalagi baru minggu lalu, diplomat top Uni Eropa Josep Borrell mengunjungi garis depan Ukraina selama perjalanan yang dimaksudkan untuk menunjukkan solidaritas dengan Kiev.