Setidaknya 12 orang terbunuh dan 11 lainnya cedera, menurut Al-Masirah, media yang dijalankan oleh pemberontak Houthi yang mengkontrol ibukota Yaman.
Tim SAR dikerahkan untuk mencari yang selamat di bawah puing-puing bangunan yang runtuh.
Media Houthi juga melaporkan jika lebih dari 24 serangan udara dikirimkan oleh koalisi pimpinan Saudi pada 24 jam terakhir di berbagai wilayah di Yaman, menyebabkan kerusakan material yang serius.
'Hak merespon'
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis setelah serangan drone Senin lalu, pejabat UEA mengatakan mereka punya 'hak merespon,' seperti dikatakan oleh Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional menurut kantor berita pemerintah WAM.
Menteri Luar Negeri Sheikh Abdullah bin Zayed mengatakan jika serangan drone yang menyerang kilang minyak Perusahaan Minyak Nasional Abu Dhabi (ADNOC) dan bandara tidak akan lepas dari hukuman.
"Otoritas UEA sedang mengurusi transparansi dan tanggung jawab dengan serangan Houthi terhadap beberapa fasilitas sipil di Abu Dhabi," ujar Anwar Gargash, penasihat diplomatik kepada kepemimpinan UEA.
Gargash, mantan menteri luar negeri, mengatakan jika UEA sedang menghadapi serangan itu dan upaya "ceroboh" itu terlalu lemah untuk mengguncang stabilitas negara.
Serangan mematikan sangatlah langka di UEA, yang sudah lama dianggap pulau stabilitas di wilayah penuh sengketa.
Beberapa tahun terakhir, pemberontak Houthi mengklaim telah meluncurkan beberapa serangan ke negara tersebut, tapi otoritas Emirat telah menolak tuduhan itu.
KOMENTAR