Intisari - Online.com - Koalisi pimpinan Arab Saudi yang bertempur di Yaman meluncurkan serangan udara pada Senin kemarin.
Serangan diluncurkan segera setelah militan Houthi yang didukung Iran mengklaim tanggung jawab untuk serangan drone mematikan di Uni Emirat Arab.
"Dalam respon kepada ancaman dan tantangan militer, serangan udara dimulai di Sana'a," papar media pemerintah Arab Saudi Al-Ekhrabiya di Twitter.
"Serangan mematikan di UEA adalah aksi barbar. Houthi yang menarget warga sipil di kerajaan dan UEA adalah bentuk kejahatan perang yang mana pelakunya harus dihukum sesuai kejahatannya," seperti mengutip CNN dari cuitan Al-Ekhbariya.
Serangan drone di dekat bandara Abu Dhabi membunuh setidaknya tiga orang dan menyebarkan berbagai ledakan di ibukota UEA.
Seorang warga Pakistan dan dua warga India terbunuh, seperti dikatakan oleh kantor berita resmi UEA, WAM.
Delapan lainnya cedera, termasuk dua pegawai bandara dan enam lainnya di situs ledakan lainnya, seperti mengutip pernyataan Polisi Abu Dhabi di Facebook.
Juru bicara untuk militan Houthi di Yaman yang didukung oleh Iran mengklaim tanggung jawab atas serangan itu, memperingatkan jika "UEA adalah negara yang tidak aman selama eskalasi agresif melawan Yaman berlanjut."
"Lima rudal balistik dan sejumlah besar drone digunakan dalam sebuah operasi yang disebut sebagai 'Operasi Badai Yaman' menarget bandara Dubai dan Abu Dhabi, kilang minyak Mussaffah di Abu Dhabi dan sejumlah fasilitas dan situs penting serta sensitif milik Emirat," ujar juru bicara Houthi Brigadir Jenderal Yahya Saree dalam saluran TV Al Masirah Senin kemarin.
Saree memperingatkan perusahaan asing, warga kota dan penduduk UEA untuk menjauh dari situs-situs vital, mengatakan mereka memperbarui peringatan mereka untuk "negara-negara agresif jika mereka akan menerima ledakan lebih menyakitkan."
Beberapa menit setelah Houthi mengklaim tanggung jawab atas itu, koalisi pimpinan Saudi melayangkan serangan udara.
KOMENTAR