Intisari - Online.com - Masalah Natuna menjadi salah satu isu yang ingin digarap dengan serius oleh panglima TNI baru, Andika Perkasa.
Kini, pemerintah Indonesia melanjutkan memperkuat pertahanan di Natuna.
Hal ini dilakukan sebagai langkah pencegahan atas gangguan di Laut Natuna yang menjadi jalan masuk menuju Laut China Selatan, seperti disampaikan oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, dikutip dari Antara.
"Awal tahun 2020, ketika kapal-kapal China sangat provokatif, kami (Mahfud MD dan Presiden Jokowi) datang ke Laut Natuna, dan kemudian kami mengatakan jika Natuna adalah teritori kami. Karenanya, semuanya mundur," Mahfud mencatat dalam pernyataan hari Rabu lalu.
"Kami akan memperkuat pertahanan di laut, darat dan di udara dan juga mengatur pemangku kepentingan maritim dalam menangani gangguan yang muncul dari luar," ujarnya selama perjalanannya ke Pulau Laut, Distrik Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa.
Beberapa kapal asing dan perahu melewati Laut Natuna.
Pemerintah telah mencatat insiden tersebut sebagai gangguan terhadap integritas negara dan bangsa, catat Mahfud.
Pemangku kepentingan di sektor kelautan membuat kesepakatan untuk membantu menghadapi berbagai tipe gangguan yang muncul di masa depan, demikian paparnya.
KOMENTAR