Intisari-Online.com - Setiap tanggal 5 Oktober, Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Peringatan tersebut jatuh pada hari ini, Selasa, 5 Oktober 2021.
Tepat pada hari ini, TNI telah berusia 76 tahun sejak dibentuk tahun 1945.
Masih dalam situasi pandemi, pelaksanaan upacara dalam rangka memperingati HUT RI ke-76 ini pun diselenggarakan secara sederhana.
Seperti dikutip dari tni.mil.id, pelaksanaan upacara diselenggarakan secara sederhana dan terbatas dengan menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat di Istana Merdeka Jakarta.
Dalam upacara yang berlangsung secara sederhana tersebut jumlah personel yang bertugas juga dibatasi yakni hanya 28 personel.
Upacara peringatan HUT ke-76 TNI tahun 2021 juga dilaksanakan di seluruh satuan TNI baik yang sedang bertugas di dalam negeri maupun luar negeri secara daring.
Tujuh puluh enam tahun menjaga dan mempertahankan kedaulatan Indonesia, kemampuan TNI tak bisa dianggap remeh.
Militer Indonesia tak tinggal diam ketika datang ancaman terhadap kedaulatan Indonesia.
Indonesia pun sudah mengambil langkah-langkah strategis dan bakal menindak tegas setiap pelanggaran teritori.
Salah satu buktinya adalah penjagaan di wilayah perairan Laut Natuna.
Telah dilakukan penguatan pulau Natuna yang dihuni oleh Batalyon Komposit yang berisi satuan pemukul dari TNI AD, TNI AL, TNI AU.
Pulau itu dibangun dan dipersenjatai. Dengan anggaran pertahanan Indonesia yang semakin meningkat setiap periodenya juga berimbas pada belanja alutsista gila-gilaan oleh TNI. Bahkan, bisa membuat meradang seluruh kawasan.
Setelah pembangunan infrastruktur seperti pelebaran dermaga, pembangunan landasan pacu, hanggar dan barak prajurit selesai maka isian 'alat penggebuk' pun disuntikkan ke pulau itu.
Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang ditempatkan di Natuna pun tak main-main.
Untuk wilayah pertahanan Indonesia tersebut, disiagakan tiga KRI ukuran besar sekelas Fregat Bung Tomo class dan Korvet Diponegoro class.
Baca Juga: Cek Ramalan Weton Selasa Wage: Cenderung Bijak dan Berhati Mulia, Namun Merugi karena Hal Satu Ini
Itu digunakan untuk melakukan patroli di perairan Natuna dan laut China Selatan.
Ada pula korvet kelas Parchim TNI AL. Sedianya juga akan ditempatkan kapal selam di Natuna untuk menanggulangi aspek peperangan bawah laut.
Belum selesai sampai disitu, rencananya di Natuna juga akan ditempatkan satu skadron pesawat tempur untuk melakukan operasi patroli udara berkemampuan Maritime Strike.
Pesawat tempurnya pun merupakan kelas wahid macam F-16 C/D Block 52ID dan Sukhoi Su-27/30 milik TNI AU.
Baca Juga: Anda Tak Akan Menyesal Mencobanya, Siram Air Bawang Putih pada Tanaman, Hal Ajaib Ini Akan Terjadi!
Di Natuna, juga disiagakan berbagai macam radar penjejak agar dapat mengetahui jika ada unsur asing yang nyelonong masuk ke teritori Indonesia tanpa izin.
Disebut, pesawat siluman/stealth pun bakal terdeteksi jika mencoba melakukan pelanggaran.
Penguatan Natuna dimaksudkan sebagai unsur penangkal dengan jargon 'gebuk duluan sebelum masuk', yaitu untuk mencegah dulu jauh di luar sebelum masuk ke teritori Indonesia.
Dengan Natuna dijadikan sebagai pangkalan militer pemukul terdepan TNI di bagian utara Indonesia membuat banyak negara was-was.
Salah satunya ialah Malaysia yang sudah panik bukan main karena kekuatan TNI di Natuna bisa memenggal/membelah negara mereka menjadi dua bagian.
Hal itu karena Natuna berada di tengah antara Semenanjung Malaysia serta Sabah dan Sarawak.
Sehingga mau tak mau jika ada pesawat atau kapal laut, baik akan dan ke Semenanjung-Sabah & Sarawak, maka harus mendapat clearance dari pihak Indonesia.
Tentu tak berhenti di situ, penguatan di Natuna masih terus berlanjut untuk menghadapi segala bentuk ancaman yang menganggu kedaulatan Indonesia.
Baca Juga: Anda Tak Akan Menyesal Mencobanya, Siram Air Bawang Putih pada Tanaman, Hal Ajaib Ini Akan Terjadi!
(*)