Penulis
Intisari - Online.com -Panglima TNIbaru, Jenderal Andika Perkasa, resmi menjabat setelah dilantik hari Rabu 17 November 2021 lalu.
Andika Perkasa diangkat saat Indonesia mencari cara menguatkan kerjasama dengan Amerika Serikat (AS) untuk mempertahankan kedaulatan negara melawan aktivitas maritim China.
Andika Perkasa disumpah di Istana Negara untuk melanjutkan tampuk kepemimpinan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Hadi Tjahjanto sebagai pemimpin tertinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Sejak lulus dari Akademi Militer Indonesia (Akmil), Andika Perkasa telah bertugas di pasukan khusus dan posisi kunci lainnya.
Ia memimpin Pasukan Keamanan Presiden tahun 2014 lalu, memenangkan kepercayaan Presiden Joko Widodo dan menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada November 2018.
Mengutip Asia Nikkei, Andika Perkasa menghabiskan bertahun-tahun belajar di institusi AS termasuk akademi militer swasta, Norwich University, National Defense University, George Washington University dan Harvard University.
Ia memiliki ikatan kuat dengan militer AS dan menjadi sosok kunci dalam latihan militer gabungan dengan Angkatan Darat AS Agustus lalu yang dilaksanakan di tiga lokasi dan melibatkan sebanyak 2000 peserta.
Sementara berbicara dengan DPR pada 6 November, Andika Perkasa mengatakan ia berencana menguatkan pertahanan perbatasan Indonesia dalam langkahnya sebagai Panglima TNI.
China sedang meningkatkan inkursi di sekitar Kepulauan Natuna, dengan kapal-kapal pemerintah berulang kali memasuki rantai zona ekonomi eksklusif Indonesia.
Angkatan Laut Indonesia September lalu mengumumkan patroli tambahan di wilayah tersebut, dalam responnya terhadap laporan dari nelayan lokal mengenai aktivitas China di Natuna.
"Diplomasi militer berdasarkan kebijakan luar negeri semakin penting daripada sebelumnya," ujar Andika Perkasa di depan DPR.
Sosok yang kini menjabat Panglima TNI tersebut sudah diperkirakan melanjutkan hubungannya dengan AS untuk meningkatkan latihan bilateral dan melawan provokasi China.
Menariknya, Asia Nikkei juga menyinggung sedikit mengenai desas-desus jika Andika Perkasa mengincar karir politik setelah ia pensiun dari militer.
Ia juga dipertimbangkan menjadi kandidat potensial untuk presiden.
Sebelumnya sudah ada beberapa pejabat militer unggulan yang menjadi presiden di Indonesia, antara lain Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang dulunya mencalonkan diri menjadi kandidat Presiden dalam pemilihan presiden 2014 dan 2019 melawan Jokowi, juga merupakan mantan jenderal Angkatan Darat (AD).
Sementara itu melansir Kompas TV, Andika Perkasa berkomitmen memperbaiki penanganan masalah konflik di Papua.
Ia akan menggunakan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 mengenai TNI.
"Papua pasti kita akan perbaiki karena memang saya ingin menggunakan peraturan perundangan," kata Andika kepada wartawan usai pelantikan di Istana Negara, Rabu (17/11/2021).
Andika tak ingin dalam penyelesaian permasalahan di Papua dilakukan dengan cara mengambil kewenangan orang. Untuk itu, ia pun akan mengevaluasi penanganan masalah di Papua.
"Jadi saya akan lakukan evaluasi, lakukan perubahan dalam hal bagaimana kita beraktivitas, bukan hanya di Papua, tapi juga di seluruh wilayah NKRI," ungkap mantan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) tersebut.
Andika menegaskan status Papua sama dengan daerah lain di Indonesia, dan sudah ada konsep dalam penyelesaian permasalahan di Papua.
"Karena statusnya sama jadi kita kembali ke sana. Detailnya setelah saya sudah lakukan evaluasi, saya sudah ada konsep sehingga itu yang akan saya lakukan," imbuh Andika dikutip dari Kompas TV.