Penulis
Intisari-Online.com -Jenderal Andika Perkasa disebut lebih memilih untuk menggunakan pendekatan humanis dalam menangani konflik di Papua, suatu cara yang dianggap berseberangan dengan mertuanyaJenderal TNI (Purnawirawan) A.M. Hendropriyono.
Rencana Andika Perkasa tersebut terungkap saat dirinya menjalanifit and proper test sebagai calon Panglima TNI di hadapan sejumlah anggota Komisi I DPR, Sabtu (6/11/2021).
Pernyataan Andika Perkasa sendiri diutarakan oleh anggota Komisi I dari Fraksi Nasdem Habi Anshory.
Hasbi sendiri mengakui bahwa Andika merupakan sosok calon Panglima TNI yang memiliki sikap kesatria sebab mengakui adanya kelemahan dalam penanganan konflik di Papua.
“Dia tidak menutup-nutupi bahwa terhadap kelemahan dia sampaikan bahwa ada kelemahan...,” kata Hasbi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, seperti dilansir kompas.com, Sabtu (6/11/2021).
"Dia juga akan mencoba penyelesaian Papua itu sehumanis (mungkin), tidak lagi dengan pendekatan militer."
Hanya saja, Hasbi tidak memberi rincian mengenai pendekatan humanis seperti apa yang akan dilakukan Andika di tanah Papua.
“Ya mungkin dari militer itu tidak sekeras yang dulu, (tapi) bukan kita mengatakan dulu keras ya. Tapi pokoknya calon panglima TNI menginginkan secara humanis, pendekatannya tidak lagi secara milter,” ujar Hasbi.
Klaim tentang rencana pendekatan humanis yang akan dilakukan calon Panglim TNI Jenderal Andika Perkasa juga diutarakan olehanggota Komisi I dari Fraksi Partai Golkar, Bobby Adhityo Rizaldi.
Sedikit lebih spesifik, Bobby menuturkan bahwa pendektan persuasif yang akan dilakukan Andika berupa pendekatan "heart and mind".
“Jadi kalau yang disampaikan oleh Bapak Panglima itu pendekatannya bukannya menganggap sebagai musuh tetapi harus menangkan heart and mind, istilahnya gitu,” ujar Bobby,seperti dilansirkompas.com, Sabtu (6/11/2021).
Beda dengan mertua?
Merujuk pernyataan kedua anggota Komisi I tersebut, maka rencana Andika Perkasa untuk menggunakan pendekatan humanis untuk menangani konflik di Papua dapat dianggap bertentangan dengan mertuanya.
Seperti diketahui, Andika Perkasa merupakan menantu dariMantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purnawirawan) A.M. Hendropriyono.
Terkait konflik Papua, Hendropriyono pernah menyatakan bahwa Organisasi Papua Merdeka (OPM) bukanlah kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Menurut dirinya, OPM justru lebih pantas untuk dikelompokkan sebagai pemberontak.
Hal ini, menurut mertua Andika Perkasa tersebut, disebabkan oleh keterlibatan TNI dalam penanganan konflik di Papua.
"Kita masih saja menganggap mereka KKB, kelompok kriminal bersenjata, bukan. Mereka ini adalah pemberontak. Masalah ini bukan kriminal saja. Kalau kita terus berpegang di situ, kenapa kita majukan tentara?" kata Hendropriyono seperti dilansirAntara, Senin (23/12/2019).
Lebih jauh,Hendropriyono juga berharap OPM akan masuk dalam daftar teroris internasional.
"Mestinya OPM itu sudah masuk ke list terrorist international. Karena dia sudah membunuh rakyat yang tidak mengerti apa-apa. Itu sudah salah. Mereka bunuh tentara, polisi, rakyat juga dibunuh. Hal ini bisa sangat sulit dipecahkan," kata Hendropriyono.