Amerika Sampai Harus Terjunkan Pasukan Terbaik untuk Lumpuhkan Osama bin Laden, Jenderal Andika Perkasa Justru Bisa dengan Mudah Membekuk Anak Buah Sang Gembong Teroris

Khaerunisa

Penulis

Jenderal Andika Prakasa, sosok yang ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Wakil Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Intisari-Online.com - Penunjukkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Prakasa sebagai Wakil Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional oleh presiden Joko Widodo belakangan menjadi perbincangan.

Penunjukkan tersebut diungkapkan Erick Thohir usai pertemuan dengan Andika di Mabes TNI AD, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (7/8/2020).

Nantinya, Jenderal Andika Perkasa akan membantu Menteri BUMN Erick THohir yang sebelumnya ditunjuk sebagai Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Menurut Erick, penunjukan Andika merupakan keputusan Presiden Jokowi yang berpandangan bahwa penanganan Covid-19 membutuhkan kehadiran TNI.

Baca Juga: Kini Jadi Sasaran Pesawat Pemusnah Massal AS, Siapa Sangka Taliban Pernah Ciptakan Skandal Paling Menjijikan dalam Sejarah Militer Australia 'Hanya' Gara-gara Kaki Palsu Ini

Secara detail, Erick mengatakan, kehadiran TNI adalah untuk memastikan kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

Hal itu merupakan jangka pendek yang harus dilakukan.

Sepak terjang Jenderal Andika Perkasa dalam kemiliteran sendiri sudah tidak diragukan.

Ia merupakan perwira TNI dengan segudang prestasi dan kariernya di Korps Baret merah sangatlah cemerlang.

Baca Juga: Campur Perasan Lemon dengan Segelas Air dan Minum Tiap Malam, Ramuan Ini Bisa untuk Mengatasi Masalah Kesehatan yang Sering Bikin Tidak Nyaman Ini

Terakhir, sebelum menjabat KSAD, Jenderal Andika Perkasa menjabat sebagai Pangkostrad.

Sementara di antara banyak prestasinya, kontribusi Andika Prakasa dalam operasi penangkapan tangan kanan Osama bin Laden, Omar al-Faruq, menjadi salah satu yang paling terkenal.

Pada tahun 2002, ia memimpin tim Buru Sergap yang dibentuk untuk operasi tersebut.

Saat itu, entah dengan cara apa Omar al-Faruq berhasil masuk ke Tanah Air dan sudah merancang serangan ke kedutaan AS di Jakarta.

Baca Juga: Disebut Mustahil Tenggelam, Inilah Kekuatan Mengerikan Kapal Induk Amerika yang Bikin Merinding, 'Nekat Menyerangnya Sama Saja Bunuh Diri'

Kedutaan AS di negara-negara Asia Tenggara menjadi sasarannya.

Bahkan, Indonesia menjadi debut teror al-Faruq.

Untung aparat keamanan Indonesia termasuk TNI berhasil mencium kegiatan teroris ini.

TNI pun segera merespons cepat dan berhasil mengetahui keberadaan Omar Al Faruq.

Baca Juga: Orang Se-Indonesia Wajib Tahu, Ternyata Sebelum dan Sesudah Vaksin Covid-19 Sebaiknya Tidak Mengonsumsi Minuman Sejuta Umat Ini Selama 3 Hari, Jika Ingin Vaksinnya Bekerja dengan Baik

Berurusan dengan kelompok Osama bin Laden bukanlah hal yang mudah.

Bahkan, untuk melumpuhkan pendiri Al Qaeda, Osama bin Laden, Amerika menerjunkan pasukan terbaiknya, kelompok satuan 6 SEAL.

Penangkapan Osama bin Laden pada Mei 2011 itu juga menjadi salah satu operasi paling fenomenal yang dilakukan oleh agen CIA.

Faruq sendiri sudah dilatih menjadi teroris sejak tahun 1990 di Afghanistan.

Baca Juga: Anda Lahir Hari Senin? Cek Weton Hari Lahirmu, Ternyata Beberapa Weton Ini Punya Kecenderungan Sifat Tertentu

Ia menjadi orang kepercayaan Osama bin Laden menyatakan akan memerangi AS dimanapun dan kapanpun.

Tapi rupanya, tim buru sergap TNI pimpinan Andika Prakasa justru tanpa kesulitan berarti berhasil meringkusnya.

Mereka meringkus al-Faruq di Masjid Jami' Bogor pada 5 Juni 2002 setelah bergerak cepat ke tempat persembunyiannya di Bogor.

Usai diamankan, al-Farouq diserahkan ke pihak AS dan dikirim ke fasilitas penahanan Bagram di Irak.

Baca Juga: Muncul Secara Tiba-tiba, 5Tanda-tanda Kehamilan Ini Sering BikinIbu Hamil Panik, Padahal Ini Artinya

Meski, al-Faruq berhasil kabur dari Bagram pada Juli 2005.

Baru akhirnya pada 25 September 2005, 200 personel pasukan komando Inggris menyatroni persembunyian al-Faruq di al-Tuninnah Basra, Irak, untuk menangkapnya.

Dalam peristiwa itu, al-Faruq al-Faruq tewas setelah tersambar peluru, setelah terjadi baku tembak.

Andika Prakasa, sosok tentara Indonesia yang pada 2002 berkontribusi dalam penangkapan al-Faruq, memulai karier militernya ketika lulus Akademi Militer (Akmil) tahun 1987.

Baca Juga: 'Sudah Jelas Revolusimu Gagal!' Ucap Bung Karno kepada Golongan Muda dalam Rangkaian Peristiwa Rengasdengklok Menjelang Proklamasi

Setelahnya, Andika menjalani pendidikan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) (Lulusan Terbaik Susreg XXXVII 1999/2000).

Andika kemudian bergabung dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Ia pernah menjabat sebagai Komandan Peleton (Danton) Grup 2/Para Komando Kopassus (1987), Komandan Unit 3 Grup 2/Para Komando Kopassus (1987) hingga Komandan Tim 3 Sat Gultor 81 (1995).

Sosok yang kini menjadi Wakil Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ini pun merupakan menantu mantan Kepala BIN AM Hendropriyono.

Baca Juga: Joe Biden Ketar-ketir, 1.700 Keluarga Korban Pemboman 9/11 Desak Amerika untuk Bocorkan Pelakunya, sampai Bawa-bawa Negara Arab Saudi, Memang Ada Apa dengan Negeri Arab Itu?

(*)

Artikel Terkait