Ini akan memungkinkan militer AS untuk mencegat rudal tanpa perlu meluncurkan proyektil.
Menurut Kantor Berita Sputnik, General Atomics Corporation akan bertanggung jawab untuk mengembangkan laser.
Sementara Boeing Corporation akan berusaha mengintegrasikan pengontrol sinar ke laser yang diperkuat 300 kW.
Scott Forney, Presiden General Atomics Corporation, mengatakan, "Prototipe sistem senjata laser dirancang untuk kompak, berdaya tinggi, sistem ini akan menghasilkan energi terbesar yang pernah ada.
"Dibandingkan dengan senjata laser yang dikenal di Amerika Serikat sebelumnya," imbuhnya.
Pada tahun 2014, Angkatan Laut AS mengerahkan sistem laser 30 kW dan pada tahun 2020 mereka mendemonstrasikan sistem 150 kW.
Sistem laser 300 kW akan menjadi langkah maju yang besar dalam teknologi.
Teknologi ini dipandang perlu untuk mengimbangi sistem rudal hipersonik saingan yang berkembang pesat, termasuk China.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR